12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>mereka yang fundamentalis bahkan ada yang radikal, terutama darikelompok yang beragama Islam. Mereka menggunakan agama se -bagai alasan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap kelompokkelompokaliran dalam sesama agama Islam, dan kelompokminoritas lainnya yang oleh mereka dianggap mengganggu dan sesatkarena tidak sama dengan keislaman mereka, atau menurut merekaagama atau keyakinan yang bersangkutan tidak legal. 14 Dengan katalain, dalam lima tahun terakhir ini, semakin terasa adanya ke -bangkitan kelompok-kelompok aliran dari masing-masing agamayang dalam banyak hal menantang dinamika pluralisme agama diIndonesia; berarti menantang eksistensi serta visi-misi lembaga ataukelompok antariman yang ada-termasuk Interfidei.Kedua, Hubungan agama dan negara. Dalam catatan Interfidei,soal ini merupakan problem terbesar, mendasar dan sangat mem -prihatinkan di Indonesia selama satu dekade terakhir atau lebih (biladihitung sejak peristiwa ”Situbondo”, Oktober 1996) 15 . Hubunganantara agama dan negara tidak pernah jelas, baik pada tataran konsepmaupun praksis. Ketidakjelasan ini memberi implikasi kepada seluruhkebijakan negara dalam mengatur keberadaan hidup dan kegiatanagama-agama di Indonesia. Tidak saja pada soal menentu-kan, apakah”ini” agama dan ”itu” bukan agama, tetapi juga pada soal-soal yangberhubungan dengan hak-hak sipil warga masyarakat serta kebebasanberagama dan perlindungan terhadap warga negara berkaitan denganmenjalankan kegiatan keagamaan dan keyakin annya.Akibatnya terjadi berbagai tindak kekerasan, baik dalam bentukperlakuan diskriminatif terhadap kelompok-kelompok agama yangjumlahnya lebih sedikit, termasuk kelompok-kelompok keyakinanlokal, maupun kekerasan yang dengan bebas dilakukan olehkelompok-kelompok fundamentalis-radikal, atas nama agama dan”demi” agama, terhadap kelompok yang mereka anggap tidaksepaham atau ilegal. Mengapa? Karena Negara sama sekali menjadilemah di hadapan kelompok-kelompok seperti itu, misalnya FrontPembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan lain-lain.Yang terjadi adalah, negara tidak dapat melindungi warga negarayang diperlakukan dengan semena-mena, terjadi pembiaran tindakkekerasan oleh aparat keamanan, dan tidak ada tindakan hukumyang selesai dengan adil dan tuntas. 16 Pada saat yang sama, terjadipolitisasi agama. Agama-agama semakin mudah digunakan sebagai528 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!