12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>demokrasi di Indonesia, yaitu, keadilan, perdamaian, kesejahteraan,dan keutuhan ciptaan. Karena itu agama dianggap lebih saratmemuat persoalan, atau menjadi bagian dari persoalan dari padatampil sebagai potensi untuk memecahkan persoalan. Agama-agamayang plural justru menjadi pemecah-belah bangsa, bukan sebagaisumber inspirasi dan tindakan perdamaian. 6Kenyataan semacam itu tidak boleh dibiarkan dan dijadikanalasan untuk mengabaikan agama-agama dalam proses demokratisasibangsa serta pembebasan warga masyarakat dari berbagai bentukkekerasan, diskriminasi, ketidakadilan yang menyebabkan masya -rakat menjadi korban. Sebab justru apabila perubahan ke arahpembebasan dan demokrasi benar-benar dipikirkan sebagai upayayang dilakukan oleh, dari, dan untuk rakyat, maka semua itu tidakbisa dilakukan tanpa mengikutsertakan agama-agama. Soalnyaadalah, bagaimana agama-agama yang majemuk ini dijadikan sebagaikekuatan konstruktif bagi perubahan dan proses demokratisasi diIndonesia? Bagaimana kemajemukan agama dijadikan sebagaikekuatan konstruktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?Pada saat yang sama, penting untuk dipertanyakan juga, bagaimanaagar agama-agama tetap terbuka kepada kritik, baik dari dalamdirinya sendiri maupun dari pihak luar agar ia benar-benar menjadikekuatan kreatif dan inspiratif yang bisa diharapkan untuk pem -baruan masyarakat?Tulisan ini sepenuhnya didasarkan pada refleksi terhadappengalaman dan pemikiran Interfidei tentang dinamika pluralismemasyarakat. Sejak berdiri tahun 1991, Interfidei bekerja secara penuhmensosialisasikan gagasan tentang dialog antariman di tengahtantangan dinamika pluralisme masyarakat, khususnya pada wilayah”agama-agama”, serta ”agama dan masyarakat”, yaitu hal-hal yangberkaitan dengan negara, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sertapersoalan-persoalan sosial-kemanusiaan yang dihadapi bangsa dannegara. Keduanya mencakup intra dan antaragama.Asumsi dasar dari keberadaan Interfidei di tengah masyarakatIndonesia adalah, bahwa Indonesia lahir, hidup, dan berkembangdari dan di dalam konteks masyarakat majemuk 7 , dan bersamaandengan itu, bahwa masyarakat Indonesia bercorak agamis. 8 Interfideisebagai Lembaga Swadaya Masyarakat bergerak di bidang agakkhusus, yaitu bidang keagamaan. Tetapi tidak terbatas hanya padaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 523

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!