12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sekali lagi adalah pemahaman tentang hak asasi manusia. Saya rasakita perlu mengintensifkan dialog mengenai masalah ini.Negara modern harus memelihara netralitas agama. Bisakah kitabersama-sama menolak semua usaha, dari manapun datangnya, yangmenciptakan secara bertahap ruang untuk pemberlakuan hukumyang didasarkan pada teks sebagai wahyu Tuhan dan kemudiansebuah negara diperintah oleh undang-undang seperti itu?PERINTAH CINTA RANGKAP DAN KEKERASANATAS NAMA AGAMATak ada agama yang bisa menyatakan dirinya bebas dari fakta bahwaatas nama agama kekerasan telah dan terus dilakukan. Beban yangdiwariskan ini tidak akan lenyap dengan sendirinya. Untuk masa lalu,menyembuhkan ingatan lebih diperlukan daripada menyetujui faktafaktawalaupun untuk mencapai hal ini bisa jadi sangat sulit. Semuaagama mengemban tugas untuk menjelaskan kaitannya dengankekerasan, di masa lalu, masa sekarang, dan di masa yang akandatang. Penjelasan ini lebih dari sekadar masalah Perang Suci.Bagaimana suatu agama memperlakukan umat manusia, siapa yangmenolaknya, dan bagaimana dengan mereka yang memalsukan,melecehkan dan mengejek agama?Di negeri Barat Kristen selama berabad-abad mereka dianggapmelakukan dosa murtad, bid’ah dan penghinaan agama yangdiancam dengan hukuman mati. Ini masa lalu dan mudah-mudahanuntuk seterusnya. Prinsip penting bahwa tak seorang pun bisadipaksa untuk beriman (Q. 2:256) hanya bisa dinikmati jika prinsipitu menjamin kebebasan untuk menolak agama, untuk memahaminyasecara berbeda, atau meremehkannya. Benarkah saya untuk ber -pendapat bahwa masalah ini sepenuhnya urusan Tuhan sendiri untukmenghakiminya? Hanya Dia yang bisa melihat isi hati seseorang, lakiatau perempuan. Karena itu kita harus menyadari terhadapketidaksempurnaan kita dalam menghadapi pengadilan-Nya.KESIMPULANDialog Kristen-Islam mungkin baru tingkat permulaan. Diperlukankesabaran dan keyakinan, mengesampingkan kekuasaan danmembuka hati. Adalah iman kita sendiri, yang pertama dan terutama,Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 519

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!