12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Anguish of the Jews, Paulist Press, New York, 1985). Hasilnya,Konsili Vatikan Kedua yang dia selenggarakan melahirkan dokumenyang sangat penting, nostra aetate, memuat penolakan yang sangatbersejarah terhadap “ajaran yang memandang rendah” orang-orangYahudi, dan mengantarkan ajaran Katolik ke “revolusi yang positif”berkenaan dengan orang-orang dan agama Yahudi yang telahberlangsung lebih dari 40 tahun terakhir. Selain itu, untuk mengecampaham anti-semitisme, nostra aetate juga menolak gagasan tentangpersekongkolan dan tanggung jawab atas kematian Yesus. Lebih jauhnostra aetate meneguhkan keabadian “janji ilahi” dengan umatYahudi dan tak terbatalkan. Penilaian kembali ini membawaperubahan dalam liturgi, dan di atas itu semua pembaharuan dalampendidikan.Perkembangan serupa juga terjadi dalam gereja-gereja Protestan,seperti tercermin dalam pernyataan Sidang Gereja-gereja se Dunia diAmsterdam (1948), New Delhi (1961), laporan kepada Komisi Imandan Orde pada tahun 1968, dan Pertimbangan Ekumenis tentangDialog Yahudi-Kristen pada tahun 1982. Sebagai contoh pernyataanyang bisa dicatat dan relevan khusus untuk umat Protestan setelahlebih dari tiga dasawarsa, yaitu pernyataan Synoda Gereja Protestan diRhineland (1980) dan Dewan Lutheran Eropa (1990).Nostra aetate Gereja Katolik telah melahirkan sejumlahdokumen dan pernyataan yang mendorong usaha rekonsiliasi Katolikdan Yahudi. Harus juga disebut komitmen dan keterlibatan PausJohanes-Paulus II secara pribadi pada proses rekonsiliasi yangmengesankan ini. Secara khusus perlu dicatat kunjungan bersejarahPaus Johanes Paulus II ke Synagog di Roma pada tahun 1986 danpernyataannya berulang kali untuk memperteguh ikatan unik agamaKatolik dengan agama Yahudi, dan juga kejujuran pihak Yahudi dantempat yang penting dalam rencana ilahi untuk umat manusia (lihatSpritual Pilginage, Pope John Paul II, Texts on Jews and Judaism,1979-1995, ed. Fisher and Klenieki, Crossroad, New York, 1995).Teristimewa dukungan pribadi Paus Johanes Paulus II terhadappembangunan hubungan penuh antara Tahta Suci dan Negara Israel.Ketiadaan hubungan ini sebelumnya–walaupun disebabkan olehberbagai faktor politik–memberi kesan kepada banyak orang bahwagagasan orang-orang Yahudi kembali ke tanah suci leluhur merekamasih merupakan persoalan teologis bagi gereja Katolik.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 507

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!