Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

abad.demokrasi.com
from abad.demokrasi.com More from this publisher
12.07.2015 Views

Democracy ProjectKERJA SAMA ANTAR-AGAMADALAM KELUARGA IBRAHIM• Rabbi David RosenSEJARAH HUBUNGAN ANTARA “ANAK-ANAK IBRAHIM”–AGAMA YAHUDI,Kristen dan Islam–lebih didominasi persaingan dan perjuangan salingmengalahkan daripada dialog dan kerja sama. Dalam perjalanansejarah, orang-orang Yahudi merupakan minoritas yang sangat tidakaman dalam masyarakat Kristen dan muslim. Meski demikian, takbisa dibantah bahwa pengalaman orang-orang Yahudi di bawah umatKristen lebih buruk dibanding di bawah umat Islam. Alasannya, bisaditemukan dalam sejumlah faktor, namun pandangan teologi Kristententang orang-orang dan agama Yahudi mengondisikan hal itu.Beberapa dasawarsa terakhir kita menyaksikan perubahanpemikiran dan ajaran yang menakjubkan. Tak terbantahkan, per -ubahan ini didorong oleh semangat keilmuan masyarakat modernyang memberikan perspektif sejarah dan juga kesediaan mawas diri.Tapi perubahan tersebut sangat dipengaruhi oleh dampak ‘NaziSho’ah’: pembasmian secara sistematik enam juta orang Yahudi, baiklaki, perempuan, maupun anak-anak. Horor yang terjadi dalammasyarakat yang dianggap sebagai umat Kristen, dan kesadaran yangtumbuh bahwa citra orang-orang Yahudi yang telah dipelihara olehorang-orang Kristen selama berabad-abad telah mendorongkekejaman dan kebiadaban terhadap orang-orang Yahudi; membuathoror tumbuh subur di daerah itu, mengantarkan ke permulaanproses yang luar biasa untuk mawas diri dalam dunia Kristen.Dalam gereja Katolik Roma proses mawas diri itu dipacu olehkomitmen personal Paus Johanes XXIII yang tidak diragukandipengaruhi oleh pengalaman dan kegiatan pribadinya atas namaorang-orang Yahudi dalam Perang Dunia II dan juga olehpertemuannya terutama dengan Jules Isaac (lihat E.L. Flannery, The506 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Democracy ProjectAnguish of the Jews, Paulist Press, New York, 1985). Hasilnya,Konsili Vatikan Kedua yang dia selenggarakan melahirkan dokumenyang sangat penting, nostra aetate, memuat penolakan yang sangatbersejarah terhadap “ajaran yang memandang rendah” orang-orangYahudi, dan mengantarkan ajaran Katolik ke “revolusi yang positif”berkenaan dengan orang-orang dan agama Yahudi yang telahberlangsung lebih dari 40 tahun terakhir. Selain itu, untuk mengecampaham anti-semitisme, nostra aetate juga menolak gagasan tentangpersekongkolan dan tanggung jawab atas kematian Yesus. Lebih jauhnostra aetate meneguhkan keabadian “janji ilahi” dengan umatYahudi dan tak terbatalkan. Penilaian kembali ini membawaperubahan dalam liturgi, dan di atas itu semua pembaharuan dalampendidikan.Perkembangan serupa juga terjadi dalam gereja-gereja Protestan,seperti tercermin dalam pernyataan Sidang Gereja-gereja se Dunia diAmsterdam (1948), New Delhi (1961), laporan kepada Komisi Imandan Orde pada tahun 1968, dan Pertimbangan Ekumenis tentangDialog Yahudi-Kristen pada tahun 1982. Sebagai contoh pernyataanyang bisa dicatat dan relevan khusus untuk umat Protestan setelahlebih dari tiga dasawarsa, yaitu pernyataan Synoda Gereja Protestan diRhineland (1980) dan Dewan Lutheran Eropa (1990).Nostra aetate Gereja Katolik telah melahirkan sejumlahdokumen dan pernyataan yang mendorong usaha rekonsiliasi Katolikdan Yahudi. Harus juga disebut komitmen dan keterlibatan PausJohanes-Paulus II secara pribadi pada proses rekonsiliasi yangmengesankan ini. Secara khusus perlu dicatat kunjungan bersejarahPaus Johanes Paulus II ke Synagog di Roma pada tahun 1986 danpernyataannya berulang kali untuk memperteguh ikatan unik agamaKatolik dengan agama Yahudi, dan juga kejujuran pihak Yahudi dantempat yang penting dalam rencana ilahi untuk umat manusia (lihatSpritual Pilginage, Pope John Paul II, Texts on Jews and Judaism,1979-1995, ed. Fisher and Klenieki, Crossroad, New York, 1995).Teristimewa dukungan pribadi Paus Johanes Paulus II terhadappembangunan hubungan penuh antara Tahta Suci dan Negara Israel.Ketiadaan hubungan ini sebelumnya–walaupun disebabkan olehberbagai faktor politik–memberi kesan kepada banyak orang bahwagagasan orang-orang Yahudi kembali ke tanah suci leluhur merekamasih merupakan persoalan teologis bagi gereja Katolik.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 507

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>KERJA SAMA ANTAR-AGAMADALAM KELUARGA IBRAHIM• Rabbi David RosenSEJARAH HUBUNGAN ANTARA “ANAK-ANAK IBRAHIM”–AGAMA YAHUDI,Kristen dan Islam–lebih didominasi persaingan dan perjuangan salingmengalahkan daripada dialog dan kerja sama. Dalam perjalanansejarah, orang-orang Yahudi merupakan minoritas yang sangat tidakaman dalam masyarakat Kristen dan muslim. Meski demikian, takbisa dibantah bahwa pengalaman orang-orang Yahudi di bawah umatKristen lebih buruk dibanding di bawah umat Islam. Alasannya, bisaditemukan dalam sejumlah faktor, namun pandangan teologi Kristententang orang-orang dan agama Yahudi mengondisikan hal itu.Beberapa dasawarsa terakhir kita menyaksikan perubahanpemikiran dan ajaran yang menakjubkan. Tak terbantahkan, per -ubahan ini didorong oleh semangat keilmuan masyarakat modernyang memberikan perspektif sejarah dan juga kesediaan mawas diri.Tapi perubahan tersebut sangat dipengaruhi oleh dampak ‘NaziSho’ah’: pembasmian secara sistematik enam juta orang Yahudi, baiklaki, perempuan, maupun anak-anak. Horor yang terjadi dalammasyarakat yang dianggap sebagai umat Kristen, dan kesadaran yangtumbuh bahwa citra orang-orang Yahudi yang telah dipelihara olehorang-orang Kristen selama berabad-abad telah mendorongkekejaman dan kebiadaban terhadap orang-orang Yahudi; membuathoror tumbuh subur di daerah itu, mengantarkan ke permulaanproses yang luar biasa untuk mawas diri dalam dunia Kristen.Dalam gereja Katolik Roma proses mawas diri itu dipacu olehkomitmen personal Paus Johanes XXIII yang tidak diragukandipengaruhi oleh pengalaman dan kegiatan pribadinya atas namaorang-orang Yahudi dalam Perang Dunia II dan juga olehpertemuannya terutama dengan Jules Isaac (lihat E.L. Flannery, The506 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!