12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Spanyol, sumbangan gereja diakui amat besar, jika bukan amatkrusial. Banyak pihak dalam Gereja Katolik Spanyol yang mendukungkelompok oposisi, mulai mengambil jarak dari rezim Franco danmendeligitimasinya, dan memainkan peran penting di dalam prosesrekonsiliasi. Di Itali, kebalikannya, dengan mendukung PDK, GerejaKatolik memiliki pengaruh negatif atas konsolidasi demokrasi. Denganberbuat demikian, gereja telah turut “membekukan” kantong-kantongsosial lama yang justru menjadi hambatan rekonsiliasi di Itali, jikabukan mengorek lukanya lebih dalam lagi.Pengalaman Spanyol dan Itali harus diambil hikmahnya dalamperenungan mengenai peran agama dalam konsolidasi demokrasi diIndonesia. Beberapa butir pelajaran bisa dirumuskan di sini. Pertama,sekalipun didominasi mereka yang beragama Islam, Indonesia samadengan Spanyol dan Itali dalam hal bahwa kita adalah sebuah bangsayang mayoritas penduduknya sangat religius. Corak keberagamaanIslam yang tidak mengenal lembaga kepausan, seperti yang menjadisalah satu ciri utama Katolisisme, memang membedakan Indonesiadari Spanyol dan Itali. Namun banyak indikasi yang menunjukkanbahwa masyarakat muslim Indonesia adalah masyarakat yang tinggitingkat penghormatannya kepada para pemimpin agama, sekalipuntidak ada otoritas tunggal dalam hal ini.Kedua, seperti sejarah hubungan negara dan agama di Spanyoldan Itali, sejarah hubungan Islam dan negara di Indonesia jugadicirikan oleh pasang-surut yang kadang diwarnai aksi-aksikekerasan yang memakan banyak korban baik dari kelompok Islammaupun kelompok-kelompok politik lain seperti komunis. Kini,sesudah demokrasi kembali menjadi sistem politik kita, polahubungan itu kembali sedang ditata ulang. Pengalaman Spanyol danItali mengajarkan: konsolidasi demokrasi di Indonesia akanditentukan oleh sejauh mana para pemimpin agama dan politik bisasaling menjaga komitmen mereka kepada “toleransi kembar”. Padagilirannya, hal ini antara lain akan ditentukan oleh sejauh mana kitasensitif pada Islam sebagai fakta sosial yang kuat di Indonesia dankesediaan kita untuk berbagi dengan sebanyak mungkin kelompokkepentingan di bumi tercinta ini. []492 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!