12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>yang sangat konservatif, pada 1958, dan penggantiannya oleh PausYohanes XXIII yang progresif. Duggan menyimpulkan bahwa masatugas kepausan Yohanes yang singkat (ia wafat pada 1963) adalahterobosan penting dalam sejarah hubungan negara-agama di Itali:“Hal itu menandai awal penilaian kembali secara menyeluruhkarakter Gereja Katolik dan perannya dalam masyarakat, sebuahlangkah yang digerakkan oleh kesadaran bahwa banyak ajaran lama(ortodoksi) gereja yang sudah tertinggal oleh zaman dan yangmemperoleh tantangan luas baik dari kalangan awam maupun gerejasendiri.” Di bawah kepemimpinan Paus Yohanes, “Vatikan mulaimengambil jarak dari politik kepartaian dan lebih memfokuskanperhatian pada misi spiritual dan pastoralnya yang universal”(Duggan, 2004: 266). Perkembangan inilah yang, bersamaan dengandimulainya Konsili Vatikan II pada 1962, memperkenalkanpendekatan liberal baru gereja terhadap banyak isu sosial dandoktrinal dan yang menjadi latar belakang mengapa para pemimpinPDK sendiri mulai aktif membuka negosiasi dengan kalangan sosialispada 1960-an. Tapi bahkan langkah-langkah ini, dalam jangkapendek, belum dapat menghentikan sama sekali keterlibatan gerejadalam politik partisan, mendukung PDK, dan tetap curiga terhadapkalangan sosialis dan komunis, yang mengingatkan kita akankesimpulan Cotta mengenai watak elite politik dalam sejarah Itali.Seraya mengikuti argumen Bruneau dan kawan-kawan bahwademokratisasi di Itali baru sepenuhnya terkonsolidasikan pada akhir1970-an, kita dapat menyatakan kini bahwa hal itu baru diperolehsesudah sebuah peristiwa amat tragis terjadi. Peristiwa itu adalahpenculikan dan pembunuhan misterius atas Aldo Moro, KetuaUmum PDK waktu itu. Bahkan banyak kalangan di Itali percayabahwa kematian itu melibatkan konspirasi tingkat tinggi. Demikiankarena, seperti dilaporkan Duggan, “Lebih dari siapa pun, Morosudah lama bekerja keras untuk membawa masuk kalangan komuniske dalam pemerintahan, sesuatu yang pasti tidak dikehendaki banyakkalangan sayap kanan.” Sementara itu, pada saat yang sama, PKImemiliki seorang pemimpin baru, Enrico Berlinguer, “seorangketurunan Sardinia yang kaya raya, dengan latar belakang Katolikyang kuat, yang percaya bahwa harapan terbaik bagi kemajuan moraldan sosial Itali, dan keluarnya bangsa ini dari kemampatan tahuntahunsebelumnya, terletak pada aliansi dengan PDK” (Duggan,490 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!