12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>yang jahat”, Gereja Katolik telah memperkuat divisi sosial di Itali,suatu masalah kronis yang sudah lama sekali berlangsung. Intervensipolitik gereja yang massif sesudah 1945, kata La Palombara, ilmuwanpolitik terkemuka yang juga berkebangsaan Itali, berpengaruh sangatburuk, seperti yang juga pernah terjadi dengan keterlibatan massifgereja sesudah 1890. Demikian, karena hal itu dilakukan denganmembelah masyarakat ke dalam dua golongan yang antagonistik:warga Itali yang merupakan “Katolik loyal” dan mereka yang bukan.Sayangnya, tambah La Palombara, itupun tidak sepenuhnya men -datangkan hasil yang diharapkan: hal itu tidak berhasil menahantumbuhnya kelompok kiri sesudah Perang Dunia II; dan hal itu tidakjuga dapat menghalangi langkah-langkah saling mendekati antara PDKdan PSI di tahun 1960-an dan PDK dan PKI di tahun 1970-an.Bahkan, secara keseluruhan, posisi konservatif gereja hingga akhirtahun 1950-an tidak membuahkan hasil yang patut dibanggakan, baikpada tingkat spiritual maupun politik (La Palombara, 1987: 60-65).PERAN GEREJA DALAM KONSOLIDASI DEMOKRASI (?)Diskusi di atas menegaskan bahwa tumbuhnya sistem politik yangkompetitif, demokratis, dan multi-partai sesudah jatuhnya Mussolinitidak serta-merta mengakibatkan terkonsolidasinya sebuah politikyang demokratis di Itali. Sebaliknya, Itali di bawah apa yang dikenalsebagai periode Republik I ini hampir sepenuhnya sinonim dengandominasi PDK; bahkan, hingga tahun 1970-an, kita dapat meng -identifikasikan Itali dengan “negara-PDK”, dan negara ini adalahsebuah negara yang sangat kuat aura kleriknya. Fakta ini didukungoleh opini populer seperti dilaporkan Duggan: “Pada 1970-an,menurut sebuah survei Eropa, 72% warga negara Itali merasa‘sangat’ atau ‘sama sekali’ tidak puas dengan cara berjalannya demo -krasi. Pada 1976, angka itu mencapai 80%” (2004: 274).Dengan identifikasi Itali dengan PDK, langsung atau tidak, kitadapat menyimpulkan bahwa sumbangan formal Gereja Katolik Italibagi konsolidasi demokrasi di negara itu adalah negatif. Baru pada1995 hubungan antara gereja dan negara dipisahkan secara resmi,dan karenanya juga netralitas keduanya terhadap satu sama lain.Jika kita hendak melihat kontribusi gereja terhadap konsolidasidemokrasi di Itali, kita harus mencarinya di tempat lain atau dalamperistiwa-peristiwa lain. Salah satunya adalah kematian Paus Pius XIIBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 489

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!