12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>yang reformis dan populis. Dalam statutanya disebutkan bahwa PDKadalah sebuah “partai kaum beriman yang didirikan dengan tujuanmembangun sebuah negara yang diinspirasikan oleh prinsip-prinsipKristen” (dikutip dalam Giammanco, 1989: 94). Partai itu segeramengonsolidasikan dirinya sebagai partai kelompok borjuis yanganti-komunis.Mandat yang diberikan Vatikan kepada PDK memang tidakpernah bersifat total dan selalu diterima dengan sejumlah kekuatiran.Namun demikian, tak dapat diragukan, Gereja Itali amat memengaruipenampilan partai itu dan PDK, pada gilirannya, berpengaruh besar dikalangan kelompok-kelompok Katolik yang dibentuk atau ditekanoleh gereja untuk menyukseskan capaian elektoral partai. Ketikapemilihan umum berlangsung gereja, dari Paus hingga para pendeta ditingkat lokal, secara terbuka menyatakan bahwa memberikan suarakepada PDK adalah bagian dari iman Paus Pius XII, misalnya, hampirtak mengenal batas keterlibatan politik gereja. Ia-lah yang pertamakalimenyatakan bahwa memilih PDK adalah kewajiban agama. Pada 13Juli 1949, di masa ramainya kampanye, ia juga mengeluarkan dekrityang melarang umat Katolik menjadi anggota PKI. Ia pulalah yangmengharamkan umat Katolik dari menulis, membaca, menerbitkanatau sekadar mendistribusikan literatur komunis apa pun. Merekayang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini bisa diekskomunikasikan dantidak bisa menerima sakramen apa pun (Kalyvas, 1996: 225-30;Duggan, 2004: 266; Cotta, 1995: 165; Santucci, 2003: 231-232). Dibawah ini adalah contoh-contoh utama keterlibatan langsung gerejadalam kehidupan politik Itali, seperti yang dilaporkan Giammanco(1989: 94-95): desakan kepada PDK untuk memasukkan konkordatke dalam konstitusi (1947); desakan kepada para pemilih untukmemberikan suara kepada PDK dengan sanksi-sanksi yang bersifatkeagamaan bagi mereka yang tidak patuh, khususnya dalam pemilu1948 dan referendum mengenai undang-undang perceraian (1974 dan1981); ekskomunikasi bagi kaum komunis, sosialis, dan parasimpatisan mereka (1949); desakan kepada PDK untuk memisahkandiri dari pemerintahan koalisi dengan Partai Sosialis Itali (PSI) dan PKI(1947).Semua langkah di atas memiliki pengaruh sosial amat mendalam.Dengan melibatkan diri dalam setiap aspek kehidupan sipil danmembelah dunia politik ke dalam “mereka yang baik” dan “mereka488 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!