12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>menjadi sebuah gerakan masyarakat sipil yang bersatu dan samasamamenentang negara otoriter” (Casanova, 1994: 87).Akhirnya, yang tak kalah penting, pada tingkatan yang lainnyalagi, gereja turut memainkan peran di dalam proses rekonsiliasinasional. Berkat insiatif-inisiatif gereja, para pemimpin kelompokoposisi mulai mengabaikan atau bahkan melupakan sama sekalisikap-sikap anti-religius dan anti-klerik mereka, yang tumbuhmengeras sejak periode Perang Saudara. Dengan tidak mendukungpembentukan sebuah partai demokrasi Kristen, misalnya, gereja telahmenciptakan atmosfir yang baik bagi tumbuhnya hubungan baik diantara partai-partai politik baru dan gereja. Langkah-langkah gerejayang mendukung rekonsiliasi itu juga “telah menghambat tumbuh -nya-kembali semangat Perang Salib; hal itu telah meminimalisasiberbagai bahaya yang bisa tumbuh dari ekstremisme; dan, secaraumum, hal itu telah menggerogoti atau memperlemah dasar-dasarideologis dari strategi apa pun yang bisa menghambat tumbuhnyademokrasi oleh aparat-aparat negara berhaluan-keras, khususnyakelompok militer” (Pérez-Díaz, 1993: 169).HUBUNGAN NEGARA DAN GEREJADALAM DEMOKRATISASI ITALISeperti Spanyol, Itali adalah sebuah bangsa Katolik; lebih dari 90%penduduknya beragama Katolik. Lebih dari itu, tapi di sini Itali mulaiberbeda dari Spanyol, Kepausan berada di negara itu, yang memberiGereja Katolik Itali pengaruh sosial dan politik besar. Demokratisasibermula di Itali dengan jatuhnya Mussolini pada 1943, tapi kapanpersisnya proses ini mengalami konsolidasi kurang begitu jelas,sedikitnya tidak sejelas kasus demokratisasi Spanyol. Jantung daripersoalan ini adalah fakta bahwa, sementara demokratisasi sudahbermula pada 1940-an, arena politik Itali sejak saat itu didominasioleh Partai Demokrasi Kristen (selanjutnya: PDK), seraya menyudut -kan Partai Komunis Itali (selanjutnya: PKI) dalam posisi “oposisipermanen”.Untuk alasan di atas, sarjana seperti Bruneau dan kawankawannyamenyebut demokrasi Itali sebuah “demokrasi yangterpasung” (besieged democracy) dan menyarankan agar upaya kitauntuk menentukan kapan persisnya demokratisasi dikonsolidasikandi Itali dikaitkan dengan masalah ini. Bruneau dan kawan-kawannyaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 483

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!