12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Yang boleh jadi lebih krusial adalah fakta bahwa, “untuk pertamakalinya dalam sejarah Spanyol, orang-orang Katolik ikut bergabungdan berperan aktif di dalam partai-partai kiri, yakni Partai Sosialis(PSOE) dan Partai Komunis (PCE)” (Casanova, 1994: 86). Inilahyang antara lain mengakibatkan berubahnya sikap kalangan Komunisterhadap Gereja Katolik: Santiago Carillo, seorang pemimpinKomunis, misalnya, mulai mendekati kalangan Katolik yangprogresif; ia menilai bahwa, setidaknya dalam jangka pendek, posisianti-klerik “adalah salah satu sumber kelemahan kalangan oposisidan kiri” (Linz, 1980: 259). Bagi Casanova, fusi kalangan Katolikdan kelompok kiri ini merupakan “faktor penting yangmengakibatkan menghilangnya anti-klerikalisme dari politikSpanyol” (1994: 86).Tingkat kedua adalah proteksi gereja, baik langsung atau tidak,terhadap oposisi demokratis. Pertama-tama, dalam pengertian yangsederhana, gereja menawarkan justifikasi keagamaan bagi prinsipprinsipdemokrasi yang mendasari aktivisme anti-rezim, yang dengansendirinya menggerogoti legitimasi rezim dan memperkuat oposisi.Sesudah Konsili Vatikan II, lingkaran orang-orang gereja yangsimpatik kepada kelompok-kelompok oposisi melebar secarasignifikan. Linz misalnya melaporkan, “Kini, bahkan kalangan gerejayang simpatik kepada Franco tidak dapat sepenuhnya mendukungreaksi-reaksi berbentuk kekerasan yang dilakukan para pejabatnegara. Sebaliknya, mereka bahkan membela organisasi-organisasidan orang-orang yang merupakan ‘warga Katolik yang baik’ tapitidak setuju dengan penafsiran mereka mengenai Katolisisme yangdidukung oleh rezim” (1991: 166). Dalam situasi seperti ini, upayarezim untuk mendiskreditkan oposisi sebagai konspirasi Komunismelawan Gereja Katolik Spanyol, misalnya, tidak lagi bisadipertahankan dan kehilangan daya persuasi.Selain itu, gereja juga menawarkan gedung-gedung yangdikelolanya, gereja dan biaranya, untuk dimanfaatkan sebagai tempatdi mana berbagai sektor oposisi yang sifatnya antarwilayah,antarkelas dan antarpartai bisa saling bertemu dan bermusyawarah.Dengan tawaran ini, selain memberi tempat perlindungan bagikalangan oposisi, karena tempat-tempat ini relatif imun daripemeriksaan rezim, gereja juga “turut mengoordinasikan danmenyatukan sektor-sektor oposisi demokratis yang amat beragam482 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!