12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>kebebasan beragama, merasa puas dengan pernyataan bahwa ada niatbaik untuk membangun kerjasama antara negara dan Gereja Katolik.Meskipun ini berarti bahwa gereja tidak akan lagi menerimasumberdaya material dari negara seperti yang sebelumnya merekaterima dari rezim Franco (Payne, 1984: 201), pengakuan akan perangereja di dalam Konstitusi itu penting karena hal itu mengimpli -kasikan kebebasan bergerak yang substansial bagi gereja. Denganbegitu, sedikitnya ada jaminan konstitusional bahwa negara akanmenghormati komitmennya untuk mengakui Gereja Katolik danmengizinkannya bergerak dalam batas-batas yang diizinkan. Inipenting karena dalam Katolisisme, “ordo-ordo keagamaan adalahbagian esensial dari keseluruhan institusi dan aktivitas merekamerupakan bagian penting dari misi keagamaan; karena itu, setiapregulasi yang terkait dengan mereka akan menyentuh juga kebebasanberagama seperti yang didefinisikan oleh gereja” (Linz, 1991: 173).Singkatnya, dalam masalah-masalah keagamaan, gereja tidak merasaterancam oleh Konstitusi 1978 seperti yang dialaminya ketika ber -hadapan dengan Konstitusi 1931: “Sementara Konstitusi Republik II(1931) memenangkan satu pihak dan pada akhirnya bersifat eksplosifdalam perlakuannya atas masalah-masalah keagamaan, dokumen yangada sekarang (Konstitusi 1978) mencerminkan satuan kompromi yangdikelola secara hati-hati” (Gunther dan Blough, 1981: 367).Peran Gereja dalam TransisiPenelusuran di atas memungkinkan kita untuk menilai lebih jauhperan Gereja Katolik dalam proses demokratisasi Spanyol. Mengikutiskema Casanova (1994: 85-91), kita bisa melakukannya pada tigatingkatan berbeda.Pertama, peran itu tampak dalam bentuk militansi para aktivisgereja dalam oposisi demokratis. Keterlibatan kaum buruh Katolikpada 1950-an berperan penting di dalam menumbuhkan gerakankelas buruh baru pada 1960-an dan dalam menyemarakkanberkembangnya asosiasi-asosiasi buruh yang semi-klandestin sepertiComissiones Obreras dan Union Sindical Obrera (USO). Sepertiorganisasi-organisasi sejenis di Prancis, organisasi-organisasi buruhAksi Katolik di Spanyol menjadi titik awal berkembangnya konflikantara rezim dan Gereja Katolik ketika hirarki gereja harus memihakke salah satunya (Linz, 1991: 169; Linz, 1980: 259).Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 481

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!