12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>KLAIM EKSKLUSIF DAN KERUKUNANSebagaimana agama-agama lain, Islam jelas mengan dung klaim-klaimeksklusif. Bahkan mengingat kenyataan bahwa Islam adalah agamawahyu, eksklusivisme Islam itu, dalam segi-segi tertentu bisa sangatketat. Hal ini terlihat jelas, misalnya, dalam dua kalimah syahadatyang merupakan kesak sian dan pengakuan terhadap kemahamutlak -an Allah swt. dan sekali gus keabsahan kerasulan Muhammad.Pengakuan tentang kema hamutlakan Allah, yang disebut sebagaidoktrin tawhîd, meru pakan salah satu konsep sentral Islam; begitupula kesaksian ten tang Muhammad sebagai rasul terakhir yang diutusAllah ke muka bumi ini.Namun penting dicatat, di samping klaim-klaim eksklusiftersebut, Islam juga memberikan penekanan khusus pada inklusi -visme keagamaan, sebagaimana bisa disimak dari sejumlah ajaran al-Qur’ân dan hadîts. Untuk kepentingan kertas kerja ini, pem bahasanakan dipusatkan pada inklusivisme Islam, yang dapat dilihat padadua tingkatan: tingkatan doktrin, konsep, dan gagasan; dan padatingkatan historis, tegasnya pengalaman masyarakat-masyarakatmuslim dalam mengimplementasikan inklusivisme Islam. Padatingkatan kedua ini, perhatian khusus akan diberikan secara singkatkepada pengalaman historis kaum muslimin Indonesia yang merupa -kan mayoritas penduduk di negara ini, dan dilengkapi denganbeberapa prasyarat umum yang diperlukan da lam mengembangkaninklusivisme Islam di Indonesia pada masa kontemporer.Lebih dari seribu tahun kaum muslim dan Kristiani telah men -coba mengembangkan gagasan-gagasan kerukunan hidup antar umatberagama berdasarkan kepercayaan mereka masing-masing. Sejakmasa pertengahan, dia log-dialog antaragama yang pertama dalamsejarah telah mulai di lakukan di istana-istana para penguasa muslimdi Baghdad dan Andalusia. Tetapi saling pengertian dan kerukunantimbal balik tidak berkembang sebagaimana diharapkan karenaadanya prasang ka dari masing-masing pihak dan situasi politik yangtidak menguntungkan.Dalam kerangka itu, para teolog muslim (mutakallimun)mempelajari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk menyanggahketuhanan Yesus dan, karena al-Qur’an menolak bahwa Yesus disalib,mereka menganggap penga nut Kristiani telah menyeleweng kan kitabsuci. Sebaliknya, para teolog Kristen mempelajari Islam untukBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!