12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dan mana yang salah dalam teologi setiap agama.Lalu, bagaimana kalau terjadi konflik intra maupun antar -pemeluk agama? Jika terjadi konflik intra maupun antaragama, tugasnegara yang paling pentng dan mendasar adalah menjadi mediatoratau penengah yang harus bersikap dan bertindak adil, serta berusahasekuat mungkin untuk mendamaikan dan memfasilitasi dialog diantara pihak-pihak yang berkonflik. Jika langkah-langkah untukmendamaikan serta upaya-upaya untuk meredam konflik melaluidialog gagal dilaksanakan, negara haruslah kembali kepada ideologidan hukum nasional yang menjadi acuan atau common platformdalam kehidupan berbangsa dan negara. Selanjutnya, negara jugaharus mendasarkan setiap keputusan hukum dan kebijakan politikuntuk mengatasi konflik itu dengan parameter yang objektif danprinsip-prinsip universal yang mengacu kepada deklarasi hak-hakasasi manusia. Indonesia termasuk negara yang sudah menerima danmeratifikasi ICCPR (International Covenant on Civil and PoliticalRights). Penyelesaian seperti ini, pada dasarnya menghendakipenghargaan terhadap pluralisme sebagai etika global yang perludirespon secara positif, termasuk oleh kalangan umat beragama.Inilah prinsip demokrasi dan konstitusionalisme yang perludijalankan oleh Indonesia sebagai sebuah nation-state.Persoalan besar sehubungan dengan prinsip demokrasi dankonstitusionalisme itu dalam konteks kehidupan keagamaan diIndonesia sekarang ini memang menjadi lebih rumit. Terutama ketikasejumlah institusi dan elite agama seperti ulama, politisi, maupuntokoh dan pemimpin Islam tertentu justru tidak memberikanpengayoman dan solusi yang memadai terhadap merebaknyakekerasan yang mengatasnamakan agama itu. Tidak jarang secaratidak langsung mereka justru ”memihak” pada mereka yangmenebarkan kekerasan dan kriminalisasi atas masalah keagamaantersebut, bahkan terkadang dengan memberikan legitimasi teologisterhadap society-sponsored violence tadi. Padahal apa yang merekalakukan itu secara tidak langsung juga mencederai demokrasi danmengebiri kebebasan beragama sebagai hak yang sangat mendasardan inheren yang merupakan hak asasi manusia yang sepenuhnyadijamin oleh konstitusi negara.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 461

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!