12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Kalijaga menggunakan medium wayang kulit untuk menyebarkandakwah Islam. Sunan Kudus membangun “Menara Kudus” yangbentuknya sedikit banyak mengadopsi bentuk arsitektur yang miripcandi Hindu-Buddha.Sebuah cerita yang saya dengar dari guru mengaji saya dikampung Mlati-Lor, Kudus, menyebutkan bahwa untuk menariksimpati warga Kudus yang saat itu masih didominasi Hindu, SunanKudus sampai membuat semacam “fatwa” atau lebih tepat disebutsebagai himbauan agar umat Islam tidak menyembelih sapi.Pertimbangannya adalah karena sapi adalah binatang yang disucikanoleh umat Hindu. Pengaruh dari himbauan atau ajaran seperti inisampai sekarang masih nampak, yakni hampir tidak ada pedagangmakanan yang menjual “sate sapi”, kecuali “sate kerbau”.Bukti-bukti historis tersebut mengingatkan kepada kita bahwariwayat sukses dakwah Islam yang kemudian berkembang menujuislamisasi di Jawa tidak bisa dipisahkan dari strategi dakwah Islamyang menghargai pluralisme. Yakni strategi dakwah yang inklusif,ramah, dan terbuka terhadap pluralitas keberagamaan di kalanganintra dan antarumat. Sulit dibayangkan penyebaran Islam bisa suksesjika para wali, pedagang, dan penyebar Islam itu menggunakanpendekatan dakwah yang eksklusif, radikal, dan tidak menghargainilai-nilai dan keyakinan dari “religious others”. Jika kemudian Islammenjadi agama yang bisa dipeluk oleh mayoritas bangsa Indonesiaseperti sekarang, itu tidak lain adalah karena keberhasilan para jurudakwah yang mengedepankan Islam yang rahmatan lil alamin.Dengan kata lain, meminjam ungkapan almarhum Cak Nur, umatIslam di Indonesia sebagai kelompok mayoritas seharusnya tetapbersikap golongan yang inklusif dan terbuka, yang bisa tampildengan rasa percaya diri yang tinggi, dan bersikap sebagai pamongyang bisa ngemong golongan atau kelompok-kelompok agamalainnya. Dalam konteks ini, kita perlu bersyukur karena parafounding fathers Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasarnegara, yang menurut Cak Nur menjadi kalimatun sawa ataucommon platform seluruh masyarakat dari berbagai agama dalamkehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan mengungkapkan fakta-fakta tersebut di atas, sangatnyata bahwa perkembangan Islam di Indonesia sebenarnya bukanlahsebuah antitesis terhadap keberagamaan agama-agama selain Islam456 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!