12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sejati, tidak akan pernah merelatifkan ajaran agama sendiri. Olehkarena itu wajar-wajar saja kalau mereka memercayai kebenaranagamanya sendiri, sesuai dengan doktrin Alquran: innad diinaindallahil Islam. Namun di sisi lain tetap punya pandangan visionerbahwa meskipun iman dan keyakinan manusia berbeda, selalu adapeluang untuk bersatu dan bekerja sama dalam hal-hal yang bersifatmembangun nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.Beberapa studi dan telaah kritis yang membahas tentangpluralisme dalam perspektif Islam mengatakan, Islam adalah agamayang secara tegas memberikan pernyataan tentang pluralisme.Sebagaimana kita ketahui bersama, kemajemukan atau pluralitasumat manusia adalah sebuah kenyataan yang sudah menjadisunnatullah, menjadi kehendak Tuhan. Hal itu sangat jelas dalamQ.S. Al Hujurat ayat 13 seperti yang dikutip di atas. Abdullah YusufAli, penerjemah dan ahli tafsir yang karyanya banyak dijadikanrujukan kalangan terpelajar Islam, The Holy Qur’an: Translation andCommentary, memberikan komentar bahwa ayat ini tidaklahditujukan untuk persaudaraan sesama muslim saja, tetapi kepadaseluruh umat manusia, meskipun hakekat keduanya adalah sama. Intipokok dari ayat ini adalah menegaskan bahwa manusia dilahirkandari sepasang orang tua laki-laki dan perempuan. Dan bilamanakemudian manusia berkembang menjadi bermacam suku-suku,berbagai ras, dan berhimpun dalam bangsa-bangsa, itu akanmemungkinkan kita untuk memahami perbedaan karakteristik yangada di antara mereka. Namun di hadapan Tuhan, eksistensi manusiaadalah satu, dan yang paling tinggi derajatnya adalah mereka yangbertakwa.Dalam surat yang lain, yakni Q.S. Ar Rum ayat 22, Allahberfirman bahwa perbedaan warna kulit, bahasa, dan budaya, jugaharus diterima sebagai sesuatu yang positif, dan merupakan tandatandadari kebesaran Allah swt. Untuk itu, sikap yang diperlukanbagi seorang muslim dalam merespon kemajemukan atau perbedaanseperti itu adalah memandang secara positif dan optimiskemajemukan atau perbedaan yang ada, dan berbuat sebaik dansebijaksana mungkin dalam perbedaan itu. Justru penegasan dalamKitab Suci Alquran itu hendaknya dijadikan sebagai titik tolak untukberkompetisi secara sehat dan fair dalam menegakkan kebajikan(fastabikhul khairat) (Q.S. Al Maidah: 48). Dengan mengungkapkanBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 451

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!