12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Roem menjalin persahabatan yang akrab dan tulus dengan Kasimo(tokoh Katolik), Dr. T.B. Simatupang dan Dr. Tambunan (tokohtokohProtestan), dan sebagainya. Dikisahkan oleh Pak Roem sendiribagaimana kalau hari Natal ia pun berkunjung ke rumah parasahabatnya itu. Sebagai balasan, tokoh-tokoh non-Muslim itu punberkunjung ke rumah Pak Roem pada saat Iedul Fitri. Inilahindahnya persahabatan yang dilakukan oleh Roem sebagai demokratmuslim. Sehingga dalam sebuah diskusi dan pertemuan yangdiselenggarakan oleh komunitas Kristiani yang pernah saya hadiri,almarhum Pak Sim memuji integritas dan demokratnya Pak Roem.Kita juga bisa bercermin dengan keteladanan Buya Hamka yangbersiteguh mensalatkan Bung Karno ketika proklamator ini wafat.Kita tahu sikap Hamka itu ditentang oleh kawan-kawannya sendiriyang berpendapat bahwa hal itu tidak layak dilakukan oleh orangyang dipandang telah didikte oleh PKI dan telah memenjarakantokoh-tokoh Masyumi serta PSI (Partai Sosialis Indonesia) selama3,5 tahun tanpa melalui pengadilan yang fair. Dan kita juga bisabercermin dari sikap Hamka yang tidak pernah membalas tulisantulisantokoh Lekra dan penulis terkemuka Pramoedya Ananta Toeryang pernah menuduhnya plagiat karena novelnya TenggelamnyaKapal van Der Wijk serta menyerang Hamka dengan tulisan-tulisanyang sarkastis ketika PKI sedang jaya-jayanya di tahun 1960-an. Yangmenarik, adalah Hamka pula yang menjadi tempat konsultasi ketikaanak perempuan Pram hendak menikah. Adalah almarhum Pramsendiri yang menganjurkan anaknya untuk berkonsultasi denganHamka. Saya kira sikap Pram itu sedikit banyak dipengaruhi olehintegritas Hamka sebagai demokrat. Pram menghargai danmenghormati Hamka sebagai seorang tokoh Islam. Di buku Pribadidan Martabat Buya Hamka yang ditulis oleh H. Rusydi Hamka, kitabisa belajar banyak bagaimana integritas dan jiwa besar seorangHamka menghormati dan menghargai lawan-lawan politik danpolemiknya dengan kearifan dan kesantunan. Tak pernah sekalipunHamka mencemooh, mencaci, atau menghujat lawan-lawan politik -nya dengan kalimat-kalimat yang kasar dan menyakitkan.PASAL ”SEPILIS” DAN ”SYIRIK MODERN”Dari rangkaian contoh dan keteladanan para pendiri republik dantokoh-tokoh besar itu, nampak bahwa mereka adalah negarawanBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 443

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!