12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>demokrat dan negarawan, Natsir memang dikenal sebagai tokohyang menghargai perbedaan pendapat, dan memanfaatkanperbedaan pendapat untuk mencapai cita-cita yang lebih besar demikemajuan republik. Terutama, perjuangannya di zaman prakemerdekaan,di saat-saat awal berdirinya republik, selama dalampemerintahan, dan kegigihannya dalam mempertahankan pendiriandi forum-forum persidangan konstituante. Namun perlu dicatat,beberapa pengamat politik Barat ada yang menilai bahwa setelahbeliau tidak berada di pemerintahan dan memimpin Masyumi, PakNatsir dipandang sebagai cenderung agak partisan, terutama ketikamemimpin DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia). Dalammenghadapi isu-isu tentang kristenisasi dan liberalisasi pemikiranIslam, misalnya, Pak Natsir dipandang agak sensitif. Kita bisa setujuatau tidak setuju dengan pandangan seperti ini. Namun terlepas darikelebihan dan kelemahannya sebagai manusia, sepanjang penge -tahuan saya Natsir tidak pernah mencela, melecehkan, atau mem -fitnah lawan-lawan politiknya..Ketika masih menjadi wartawan Panji Masyarakat, setidaktidaknyasaya melakukan tiga kali wawancara eksklusif dengan PakNatsir yang dimuat dalam majalah ini. Pak Natsir senang sekalidengan hasil wawancara itu. Tetapi, ketika saya menjadi redakturtamu majalah Prisma dan menulis pengantar tentang tema”Nasionalisme Gelombang Ketiga” untuk nomor khusus majalah ini,saya membuat kesalahan yang konon tidak berkenan di hati PakNatsir. Tetapi ketika saya bertemu dengan Pak Natsir dalam sebuahacara, beliau tetap ramah dan senyum. ”Saya dengar bapak tidakberkenan dengan tulisan saya” tanya saya terus terang. ”Ah, bukanseperti itu. Tulisan ananda cukup bagus, tapi perlu diperdalam padabagian-bagian ini... kapan-kapan kita diskusikan bersama,” ujarnya,dengan ramah. Itulah Natsir. Karena itu, sebagai salah seorang yangmengenal secara pribadi dengan beliau, saya tetap mengangap Natsiradalah seorang negarawan dan tokoh besar umat Islam Indonesia.Selain Natsir, tokoh yang juga bisa dijadikan panutan adalahMohammad Roem yang juga saya kenal dengan baik. Tokoh yangsatu ini bukan saja dikenal sebagai diplomat dan negosiator ulung,tapi juga seorang demokrat par exellence yang amat menghargaipluralisme keagamaan dan keyakinan dan sangat committedterhadap persaudaraan dan semangat kemanusiaan yang intens.442 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!