12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Selain kekerasan fisik, yang juga menimbulkan keprihatinanadalah munculnya kekerasan non-fisik dalam bentuk penghujatan,penistaan, caci maki, dan bahkan fitnah lewat tulisan dalam bentukartikel lepas di media tertentu, pamflet, buletin, internet dan bahkanjuga dalam bentuk buku-buku. Maka terbit dan beredarlah bukubukusemacam Ada Pemurtadan di IAIN, Bila Kiyai Menjadi Tuhan,Bahaya Islam Liberal, Tasawuf Belitan Iblis, dan lain-lain. Lalu terbitdan beredar pula buku berjudul Nurcholish Madjid: Misteri Kematiandan Pemikirannya, yang ditulis oleh seorang penulis muda yangprolifik. Belum cukup dengan semua itu, sejumlah media, buletin,tabloid, dan situs-situs baru yang menjadi corong kelompok tertentuterus bermunculan. Jangan tanyakan lagi soal isi, gaya bahasa, teknikwawancara, atau metode jurnalistik media-media tersebut. Sebuahmajalah Islam yang sering menjadi juru bicara kelompok radikalbahkan pernah menyebutkan Gus Dur, Mas Djohan Effendi, M.Dawam Rahardjo, Ulil Abshar Abdalla, Musdah Mulia, Syafi’iAnwar, dan lain-lain sebagai ”musuh-musuh Islam” dan penyebarvirus ”Sepilis” (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme) yang harusdiwaspadai. Jadi, kami-kami ini dipandang sebagai penyebar viruspenyakit ”kotor” (gonnorhoe) yang membahayakan akidah umatIslam melalui sekularisme, pluralisme, dan liberalisme.Sebagai mantan wartawan dan pernah menjadi pimpinansejumlah media Islam terkemuka (Pemred Panji Masyarakat (1986-1988), Wakil Pemred Jurnal Ulumul Qur’an (1988-1994), danPemred Ummat (1995-1999), seringkali saya risau dan sedihmengamati teknik jurnalistik, gaya bahasa, maupun cara-cara penu -lisan para wartawan dan penulis muda yang prolifik dan sebenarnyapotensial dan cukup berbakat itu. Meskipun menggunakan bahasayang populer, tidak jarang para penulis muda itu mendasarkantulisan-tulisannya pada pre-konsepsi, subjektivitas, kecurigaan,antipati, dan sejenisnya dengan bahasa yang superlatif, provokatif,dan bahkan sedikit banyak juga mengandung unsur-unsur yangtergolong fitnah. Sebutlah buku Ada Pemurtadan di IAIN. Sangpenulis, yang nota bene juga alumni UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,tanpa disertai dengan studi dan penelitian yang mendalam sertametode penulisan akademis yang baku, dengan sembrono meng -umbar tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dan konspiratif adanyaupaya pemurtadan secara sistematis dan terencana di UIN.436 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!