12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>kalangan telah direncanakan sebelumnya (well-planned attack).Lebih pilu lagi melihat orang-orang awam, yang tak punyakepentingan politik apa pun, dan hanya sekadar mengikuti pawaidamai untuk memperingati lahirnya Pancasila yang dikoordinir olehteman-teman muda yang idealis dan enerjik seperti Anick, Nong,Ilma dan kawan-kawan juga menjadi korban kekerasan yang brutalitu. Bahkan belakangan saya diberi tahu bahwa sejumlah aktivis, baiklaki-laki maupun perempuan dari NIM (National IntegrationMovement) yang berada di bawah bimbingan tokoh spiritual AnandKrishna juga terkena serangan. Belum lama ini, ketika menjadipembicara di Padepokan Anand Krishna di kawasan Bogor, seorangaktivis perempuan NIM memperlihatkan bekas luka dibibirnya yangharus dijahit beberapa kali karena terkena pukulan tongkat bambuketika dia mencoba melindungi suaminya dari para pengeroyoksuaminya.Yang membuat semakin sedih adalah karena serangan itu dipimpin oleh seorang yang secara pribadi saya kenal baik dan sejaklama juga dikenal sebagai pejuang gigih HAM (hak asasi manusia).Ideologi, pemahaman keagamaan, atau masalah pribadi apa yangmenyebabkan ia bisa berubah seperti itu? Secara teoretis danpsikologis, saya hanya bisa menduga kalau dia mengalami semacampergeseran kepribadian (split personality) mungkin karena adamasalah pribadi, pekerjaannya, dan juga indoktrinasi paham tertentuatau salah menafsirkan doktrin keagamaan. Selebihnya, tentu hanyadia yang tahu. Sekadar catatan, kira-kira tiga minggu sebelum”tragedi 1 Juni 2008” itu, saya terlibat dalam debat hangat denganteman itu di acara talk show Metro TV yang mengulas topik sekitarkekerasan terhadap keyakinan dan paham keagamaan tertentu.Setelah acara talk show selesai, saya dan teman tersebut bertemu disalah satu ruang tamu Metro TV. Meskipun acara talk show yangresmi sudah selesai, dia masih meneruskan ”perdebatan” di luarforum talk show, sementara di tangannya ia terlihat membawasebuah buku. Saya tidak ingat persis judulnya apa karena tertutupoleh tangannya, tetapi yang bisa terlihat adalah ada kata”Konspirasi....” dalam sebuah buku yang digenggamnya. ”BangSyafi’i (begitu dia memanggil saya), kita harus waspada dan jangansampai terjebak dalam konspirasi asing yang hendak menghancurkanakidah Islam. Kalau abang bersedia, nanti saya pertemukan dengan432 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!