12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>anti-demokrasi dan anti-pluralisme dengan menggunakan kekerasanfisik telah mengakibatkan jatuhnya korban. Menurut majalah Tempo,sekitar 70 orang terluka, sebagian terpaksa dirawat di rumah sakitkarena lukanya cukup berat. Sebuah kejadian yang telah mencorengwajah Indonesia sebagai ”the seed of moderate muslims” dan negeriyang pernah disebut majalah Amerika terkemuka Newsweek sebagaicermin ”the smiling Islam”. Wajah Islam Indonesia yang dikenalramah dan toleran telah dicemari dengan kekerasan yang dilakukanoleh kelompok tertentu yang di media massa luar negeri seringkalidisebut sebagai hardliner muslims itu.Sebagai seorang aktivis, hati saya trenyuh, sedih, dan merasamalu. Karena di forum-forum internasional, termasuk ketika masihmenjadi salah seorang dari lima orang independent expertsUNHCHR (United Nations High Commissioner for Human Rights-Komisi Tinggi PBB tentang Hak Asasi Manusia) mewakili KelompokNegara-negara Asia di Jenewa, Swiss (2006-2007), saya seringmempromosikan Indonesia sebagai the seed of moderate muslims.Saya juga sering menyangkal berita dan pendapat-pendapat parapengamat luar negeri yang mengatakan bahwa kelompok-kelompokIslam radikal punya kekuatan untuk mendiktekan agendanya kepadapemerintah dan umat Islam. Sebagai bukti, saya katakan pemerintahIndonesia bertindak cukup tegas terhadap para pelaku terorisme diIndonesia. Bagaimana saya tidak sedih dan malu karena beberapabulan sebelumnya, dalam kapasitas sebagai Direktur Eksekutif ICIP(International Center for Islam and Pluralism) maupun anggotapakar independen di UNHCHR, Jenewa, saya sering diundang danmemberikan berbagai ceramah tentang Islam dan kebebasanberagama di Indonesia di berbagai lembaga maupun universitasterkemuka di Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Asia. Dalam setiapceramah-ceramah itu, saya sering mengatakan bahwa kelompokkelompokradikal Islam itu jumlahnya terbatas dan mereka akanteralienasi dengan sendirinya oleh kekuatan kelompok moderat danprogresif yang menjadi pilar civil Islam di Indonesia. Saya bahkanmengkritik cara-cara media Barat, terutama AS, yang cenderungmembesar-besarkan kekuatan kelompok-kelompok radikal Islam danmengabaikan kekuatan kelompok moderat dan progresif Islam.Ternyata peristiwa 1 Juni 2008 telah mengubah segalanyatentang imaji masyarakat internasional terhadap Indonesia.426 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!