12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>agama ke dalam negara sebagai negara agama juga bukan sesuatuyang memberikan penyelesaian. Jadi agama publik tampaknyaterhimpit, meminjam kata-kata Djohan Effendi, di antara dua setan,setan negara sekuler dan setan negara agama. 18 Yaitu, suatu agamayang ikut terlibat dalam masalah-masalah publik, namun bukanmenjadi bagian dari negara dan bukan hanya terbatas sebagaimasalah privat, melainkan menjadi bagian dari dan berada di ranahmasyarakat sipil (civil society). 19Jadi agama tidak secara eksklusif dan primordial membawaaspirasi kelompok sendiri melainkan membawa aspirasi masyarakatsipil yang bersifat universal atau apa yang oleh Abdullahi Ahmed An-Naim disebut sebagai public reason. 20 Dengan kata lain, agamadituntut untuk merumuskan tantangan universal kemanusiaan,seperti kemiskinan, kebodohan, dan kesenjangan ekonomi, dan yanglebih penting adalah penghargaan terhadap kemanusiaan sepertikebebasan beragama, ekspresi budaya dan minoritas. 21 MUI,misalnya, harus mengubah orientasi dari hanya memperhatikankelompoknya sendiri beralih masuk ke isu-isu publik yang lebihuniversal dan dalam waktu yang sama mengambil jarak yang adilterhadap negara dan pemerintah dan bukan menjadi bagian darinya.Dari sanalah barangkali visi tentang posisi agama atas negara sertajaminan kebebasan beragama bisa dibangun dengan kokoh. []Catatan:1Pasal tersebut berbunyi: Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nuranidan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama dan kepercayaan,dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepeercayaan dengan caramengajarkannya, mempraktekkannya, melaksanakan ibadahnya, danmentaatinya, baik sendiri bersama-sama dengan orang lain, di muka umummaupun sendiri.Pasal 18 tersebut kemudian dijabarkan dalam instrumen HAM ICCPR(International Covenant on Civil and Political Rights). Pasal tersebut berbunyi:1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama.Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaanatas pilihannya sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersamasamadengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup untukmenjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan,pengamalan, dan pengajaran.2. Tidak seorangpun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untukmenganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai denganpilihannya.422 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!