12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>wawasan liberal-pluralis yang memang mengarah kepada sekular -isme yang pernah juga menjadi topik diskusi yang diajukan oleh PakMukti Ali, dengan membahas sebuah buku yang berjudul ”Islam,Agama Sekuler”. Di sinilah kami berseberangan dengan kelompokBandung yang cenderung fundamentalis, Islamis. Inilah yangmelatarbelakangi mengapa kami menolak Cak Nur, yang didukungoleh konspirasi kelompok Bandung, untuk dipilih kedua kalinya.Karena itu, ketika ternyata Cak Nur terpilih kembali, makakelompok Yogya melakukan oposisi dengan tidak mau mencalon kanaktivis Yogya dalam kepengurusan HMI. Tetapi saya tidak termasukorang yang menolak Cak Nur, dan tidak menaruh curiga terhadappemikirannya. Kebetulan, dalam suatu rapat yang tidak diikuti olehDjohan-Wahib, pengurus HMI Cabang Yogya mencalonkan GambarAnom menjadi Sekjen PB-HMI. Usul itu diterima. Karena saya ikutserta dalam rapat dan kenyataan bahwa Gambar Anom adalah temandekat saya seasrama, maka saya dinilai mengkhianati komitmenuntuk beroposisi. Dengan latar belakang itulah Djohan-Wahibmemutuskan keluar dari HMI.Walaupun kedua orang itu kecewa dengan saya, persahabatankami tidak rusak. Kebetulan saya lebih dulu lulus dari FakultasEkonomi UGM tahun 1969 dan telah kawin, sehingga saya lebihdahulu mengadu untung ke Jakarta. Di Jakarta, saya memang aktifmembantu PB HMI dan sering berdiskusi dengan Mar’ie Muhammad,seorang teman yang sangat mengenal saya dan menghargai saya yangmemiliki potensi pemikiran, walaupun ketika itu saya berprofesi diBank of Amerika. Mar’ie-lah yang memberi tahu kepada saya, bahwaNono Anwar Makarim menjadi Direktur LP3ES (LembagaPenelitian, Pendidikan dan Penerangan, Ekonomi Sosial). Pada waktuitu saya bergaul erat dengan ”Trio-Bimbo”; Adi Sasono, SugengSaryadi, dan Fahmi Idris melalui forum majalah Mimbar Demokrasiyang mereka dirikan. Cak Nur sendiri ketika itu diangkat sebagaiPemimpin Redaksi, sehingga kami erat bergaul.Pada tahun 1970, di bulan Januari, sehabis lebaran, Cak Nurmemberikan tausiyah lebaran dan diskusi bersama HMI-PII-GPI diGedung GPI Menteng Raya, Jakarta Pusat. Sebenarnya yang dimintamemberikan ceramah adalah Dr. Alfian, tokoh pemikir muda yangberasal dari PII. Tapi karena Alfian berhalangan, maka penceramahdigantikan oleh Cak Nur.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!