12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>melakukan perpindahan agama dari agama lokal, dari agama semulakepada agama yang baru, hal itu merupakan pilihan yang bersifatmandiri, independen, dan tidak terpaksa. Pilihan agama memangseharusnya bersifat mandiri dan bebas, bukan karena paksaankarenan ditakut-takuti oleh ajaran agama Semitik.Bagaimana dakwah disampaikan sebagai kisah perjalananspiritual kaum beragama pada masyarakat, sehingga umat beragamatidak menjadi umat yang kerdil, menjadi sangat penting untukdilakukan. Membagi pengamalan religius pada masyarakat luas akanmemberikan dampak yang positif, tatkala masyarakat melakukanperpindahan agama. Pembagian pengamalan religius akan men -dorong kedewasaan masyarakat dalam beragama, sehingga jikaterjadi perpindahan agama pun tidak akan menyalahkan agama yanglama dengan memuji-memuji agama yang baru dianut. Apalagi jikaagama yang baru dianut adalah agama di kelompok agama Semit,tanpa adanya kedewasaan religius sering terjadi olok-olok atasmereka yang melakukan perpindaahan agama. Olok-olok tersebutbahkan mengarah pada “penghukuman sosial dan religius” sebagaikafir, murtad, dan pengkhianat. Olok-olok semacam ini tentu sajamendistorsi umat beragama yang sama-sama menganut agama Semit.Oleh karenanya itu, sharing pengalaman religius dalam dakwah men -jadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi adanya jiwayang emosional dalam beragama. (Gort, D Gerald, et al, (ed), 1992).Bahkan dengan cara membagikan pengalaman religius agamaagama,akan memungkinkan tumbuhnya sikap dan semangatmembangun kohesi dan solidaritas sosial umat. Hal ini dikarenakantidak ada lagi klaim bahwa “kami mayoritas” dan “anda minoritas”atau sebaliknya “kami minoritas” sementara “anda mayoritas”. Ataudengan klaim lainnya, “kami yang autentik” sedangkan “anda yangzalim dan bidah”. Klaim-klaim semacam ini sebenarnya merugikankaum beragama karena mendistorsi secara keseluruhan ajaran agamayang bersifat tranformatif dan liberatif. Padahal jika sudah munculklaim-klaim teologis semacama itu, yang paling dirugikan adalahkaum minoritas, sebab kaum minoritas begitu mendapatkan umatyang bertambah karena perpindahan akan dituduh sebagai kelompokyang membuat konversi agama terus berlangsung, sementara kaummayoritas tidak pernah merasa bersalah tatkala terdapat sekelompokmasyarakat yang berpindah pada agama mereka.406 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!