12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>terkenal di Yogya. Kelompok ini juga yang melahirkan kelompokMahana Patria HMI.Kami berempat sangat intens berinteraksi di medan pelatihankader-kader HMI Yogya. Sebagai aktivis Departemen Perkaderan danLembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI), kami selalu terjun”turun ke desa’ melakukan pelatihan-pelatihan di pesantrenpesantren.Dari situlah saya berkenalan dengan dunia pesantren danmadrasah. Kami sendiri ikut serta merumuskan konsep parkaderanHMI yang dijalankan di seluruh Indonesia melalui forum seniortraining, di desa Brosot, Bantul, Yogya.Cabang Yogya juga memelopori perumusan konsep ’Kepribadi -an HMI’ yang naskahnya ditulis oleh Sularso dan disempurnakanoleh Sudjoko Prasodjo dan Yusuf Syakir. Itulah ideologi HMIsebelum NDP (Nilai-nilai Dasar Perjuangan), yang naskah awalnyaditulis oleh Cak Nur itu.Djohan Effendi dan Ahmad Wahib adalah sejoli kelompokpemikir HMI Yogya. Pemikiran saya sendiri agak berbeda denganmereka. Dalam teologi, kami sejalan, yaitu liberal-pluralis. Tapi kamiberbeda dalam pusat perhatian. Djohan-Wahib lebih mem perhatikanmasalah demokrasi dan modernisasi, sedang saya lebih menekankansosialisme dan nasionalisme. Dalam isu modernisasi, saya pernah ter -libat dalam perdebatan dengan Ahmad Wahib. Ketika itu saya sangatkritis terhadap gagasan modernisasi dan lebih tertarik dengan isu ke -adilan sosial yang, saya kira, kurang menjadi perhatian Djohan-Wahib.Saya pernah juga berseberangan jalan dengan keduanya di sekitarterpilihnya kembali Nurcholish Madjid sebagai Ketua PB HMI diKongres Malang, 1970. Di Kongres kami kompak mendukungTawangalun, yang ketika itu bersaing dengan Nazar Nasution yangdidukung oleh Jakarta. Tapi ketika itu turun intervensi dari CabangBandung, yang dipelopori oleh Bang Imad (Imaduddin Abdurrahim)dan Endang Saifuddin Anshari. Kedua tokoh inilah yang mensponsoripemilihan kembali Cak Nur atas alasan ideologis. Bagi keduanya CakNur lebih menjamin hubungan HMI-Masyumi.MENOLAK CAK NURKami di Yogya memelopori gagasan menjadikan Pancasila sebagaiideologi gerakan Islam, terutama partai politik, serta meninggalkanwacana negara Islam dan Piagam Jakarta. Kami juga memelopori6 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!