12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>kelompok ini secara formal, dalam identitas keagamaannya secaraadministratif, menganut agama umum atau mainstream mayoritas.Lain halnya dengan penganut “kepercayaan”. Ini masalah ketigayang juga harus diklarifikasi. Sebagaimana pada masyarakat adat,penganut kepercayaan tidak secara lugas mengungkapkan apa yangmenjadi “agama mereka” dalam identitas (KTP) mereka, karenaajaran, sistem nilai, dan ritus menyatu dalam konteks atau istilah“ADAT” itu sendiri. Mengacu pada UU Adminduk No. 23 tahun 2006sesungguhnya kelompok ketiga yaitu kelompok kepercayaan adat iniselanjutnya disebut sebagai kelompok “penghayat kepercayaan”. Inimengingat yang dimaksud dengan kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha Esa dimaksud dalam UU No. 23 tahun 2006, terutama dalamPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 tahun 2007 tentangPelaksanaan UU No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kepen -duduk an pasal 1 ayat 18 adalah sebagai berikut, bahwa; Kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah pernyataan dan pelaksanaanhubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa berdasarkankeyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaqwaan dan per -ibadatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta pengalaman budi luhuryang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia.Kelompok “kepercayaan” yang berasal dari sistem kepercayaandan ajaran budaya spiritual adat atau kesukubangsaannya, berakarpada budaya spiritual leluhur adatnya yang ada sebelum adanya“aliran ajaran keyakinan” yang datang dari luar komunitas adatnya.Bahkan di satu sisi ada pandangan bahwa apa yang menjadi sistemkepercayaan adat-adat di Indonesia itu juga merupakan “agama” bagimereka. Istilah agama adat, agama lokal, atau agama asli nusantaramungkin beberapa istilah yang seyogyanya atau semestinya “dibumi -kan” dalam wacana keagamaan di Nusantara ini, terutama bagi ke per -caya an adat tersebut. Hanya saja “kelompok keagamaan mainstreamdan negara sekalipun belum atau mungkin tidak menerima konsep“agama” diterapkan bagi “kepercayaan adat nusantara” sebagai agamaasli bumi pertiwi Indonesia.PUNAHNYA AGAMA ASLIAgama asli nusantara sudah ada di Nusantara sebelum agama Islam,Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Khonghucu dan“pendatang dari luar lainnya” masuk ke Indonesia. Mungkin banyakBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 371

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!