12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>mereka. Ini pernah dialami SCTV dalam kasus iklan Islam warnawarni,Kompas, dan beberapa media lokal.BERBAGAI TANTANGANKeragaman yang tampak dalam potret berbagai keagamaan danperkembangan media dewasa ini seperti dijelaskan di atas jelasmerupakan buah nyata sekaligus sesuatu yang absah di alamdemokrasi. Tidak hanya mereka yang meyakini bahwa pluralitasharus dijaga dan dikelola dengan baik, demokrasi memberi ruangbagi kelompok keagamaan atau media yang seakan menolakpluralitas itu bahkan bisa tumbuh subur. Sayangnya keragaman danperbedaan pandangan mereka ini justru sering berujung pada tindakkekerasan, situasi yang justru membahayakan demokrasi itu sendiri.Sepanjang era reformasi hingga sekarang, pola kekerasan agamamuncul dalam dua bentuk. Pertama, fenomena penyesatan dankekerasan terhadap aliran keagamaan dan kepercayaan tertentudengan alasan agama. Wahid Institute mencatat sekitar 27 kasuskekerasan berlangsung sejak 2004 hingga Februari 2006. SepanjangJanuari hingga Nopember 2007, Setara Institute for <strong>Democracy</strong> andPeace dalam laporan tahunannya mencatat telah terjadi 135 kasuspelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dari 135peristiwa yang terjadi, tercatat 185 tindak pelanggaran dalam 12kategori. Jumlah terbanyak kelompok (korban) yang mengalamipelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah al-Qiyadah al Islamiyah, sebuah aliran keagamaan dalam Islam yangdipimpin Ahmad Moshaddeq. Aliran ini ditimpa 68 kasuspelarangan, kekerasan, penangkapan dan penahanan. Kelompokberikutnya adalah jemaat Kristen/Katolik yang mengalami 28pelanggaran, disusul Ahmadiyah yang ditimpa 21 tindakan pe -langgaran.Sebelumnya bentuk kekerasan mengambil modus aksi terorismedan konflik antar-agama. Laporan <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> Inter -nasional 2003 untuk Indonesia yang diterbitkan Biro Demokrasi,Hak-Hak Asasi dan Perburuhan Amerika Serikat, misalnya, cukupgamblang menggambarkan bagaimana kekerasan model ini ber -langsung.Kedua, kristenisasi dan penutupan rumah ibadah. Dalamlaporan pengurus Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Wali Gereja352 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!