12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>juga menimpa muslim yang berbeda pendapat. PangeranPanggung, Pangeran Siti Jenar, dan Kiyai Ageng Pengging,dieksekusi mati. 22Karena itu, Atmodarminto berpendapat, diskriminasi agamaakan terjadi jika agama tertentu menjadi basis negara. “Jika Islamjadi basis negara, komunisme akan dilarang. “Jika Kongres UlamaPalembang berkuasa, maka pekuburan muslim tidak akan menerimakomunis, dan pernikahan mereka akan dibatalkan,” Atmodarmintomengakhiri pendapatnya. 23Mereka yang menginginkan Negara Islam juga beralasan demikebebasan beragama dalam pengertian mereka. Bagi sebagian orangAceh, misalnya, kebebasan beragama berarti kebebasan untukmenerapkan syariat Islam. Sejak 1950an debat itu terus muncul.Daud Beureueh misalnya, menyatakan, “Kami yakin bahwa dasardasarNegara Republik tidak menjamin kebebasan beragama, dalamarti yang sebenar-benarnya. Ketuhanan Yang Maha Esa bagi kamihanya sekadar manuver politik. Ketuhanan Yang Maha Esaseharusnya berarti penegakkan syariat Islam. Jika Konstitusi RImenjamin kebebasan beragama, artinya, Islam, maka hukum Islamharus diterapkan di Aceh, yang masyarakatnya 100 persenmuslim…” 24Contoh pemikir yang lain, yang lebih moderat dari DaudBeureueh, yang menginginkan Negara Islam tapi ingin tetapmenjamin kebebasan beragama adalah Muhammad Natsir (1908-1993). Tokoh Masyumi yang eklektik ini, yang sering mengutipfilosoper Perancis seperti Ernest Renan dan Alexis de Tocqueville,dan pemikir Pakistan Muhammad Iqbal and Muhammad Ali Jinnah,pada masa Orde Lama dan Orde Baru, menolak sekularisme,ladiniyah, karena dalam definisinya itu tidak memberikan tempatpada Tuhan dan agama dalam kehidupan sehari-hari, dan menolakPancasila karena itu abstrak, samar, dan netral, sehingga tidakmemiliki kekuatan penggerak yang nyata bagi kaum muslim. Namundi pihak lain, Natsir berpendapat, Negara Islam harus menjamintoleransi dan kebebasan agama, seperti diajarkan Alquran dan Hadis.Kepercayaan pada Ketuhanan yang Maha Esa tidak boleh dipaksakankepada siapapun. “Tidak ada paksaan dalam agama”. “Ajaklahkepada jalan Tuhanmu dengan bijaksana, pelajaran yang baik, dan324 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!