12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Sukarno berargumen bahwa hanya Pancasila yang dapat menyatukansemua kelompok, dan menjamin kebebasan beragama dan ber -ideologi.Namun, Sukarno jugalah yang mengeluarkan Peraturan Presidenyang membatasi kebebasan beragama itu, No.1 Tahun 1965 tentangPencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Menurutperaturan ini, “setiap orang dilarang dengan sengaja di mukaumum… untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yangdianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaandari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang daripokok-pokok agama itu.” Pasal 2 ayat 2 menyatakan, “apabilapelanggaran tersebut dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi atausesuatu aliran kepercayaan, maka Presiden Republik Indonesia dapatmembubarkan organisasi itu dan menyatakan organisasi atau alirantersebut sebagai organisasi aliran terlarang, satu dan lain hal setelahPresiden mendapat pertimbangan dari Menteri Agama, Menteri/Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri.” Perkataan dan perbuatanyang dianggap menyalahgunakan atau menodai suatu agama yangada di Indonesia dan dengan maksud agar orang tidak menganutagamapun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa adalahtindakan kriminal yang terkena hukuman penjara maksimal 5 tahun,yang juga masuk kedalam KUHP.Di zaman Orde Baru, banyak kalangan muslim abangan,menolak Negara Islam karena kebebasan beragama tidak akanterjamin di dalamnya. Atmodarminto, wakil Islam abangan dariGerakan Indonesia Raya (Gerinda) di Sidang Konstituante 12November 1957, menulis,Usulan Islam sebagai basis negara akan ditolak tiga agama diatas, juga oleh kelompok-kelompok kebatinan, dan oleh agamaagamayang belum diakui seperti Buddha dan Konghucu danoleh beberapa kelompok politik dan ekonomi… Dalam sejarahekspansi Islam di Jawa, ketika raja Islam ingin menguasaikerajaan mereka membebaskan semua agama, tapi ketika sudahberkuasa, mereka tidak mentoleransi agama-agama lain diwilayah mereka. Di Jawa Timur, orang-orang Tengger terpaksapindah ke Gunung Bromo, dan di Jawa Barat, orang Baduidipaksa mengungsi ke Cibeo… Perlakuan keras kerajaan DemakBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 323

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!