12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Kristiani misalnya, menganggap kebenarannya sendiri adalah yangpaling benar, itu bagi Pak Djohan sah-sah saja, bahkan perlu. Tetapimengklaim dan meyakini bahwa Islam atau Kristiani sebagai agamayang paling benar tidak berarti kita harus merendahkan apalagimenghina agama lain. Pada saat yang sama ia juga mesti menyadaribahwa agama orang lain juga bisa mempunyai keyakinan seperti itu.Kesadaran sosial seperti inilah yang disebut Pak Djohan sebagaipluralisme agama. Sehingga pluralisme adalah suatu posisi, keyakin -an, way of life, doktrin, ajaran, atau ideologi yang mengakui semuaagama adalah agama yang sama-sama otentik, valid, benar, danmempunyai nilai dan daya untuk mengubah watak manusia. Agamaagamaberfungsi positif untuk mengarahkan manusia kepadakehidupan yang utuh, yang disebut dengan keselamatan. Pengakuanbahwa semua agama adalah jalan keselamatan, yang berbeda-bedayang dianugerahkan Tuhan, sehingga harus dihargai dan tidak bolehada diskriminasi. Tegasnya, pluralisme mengakui bahwa setiap agamayang otentik merupakan jalan keselamatan yang unik.Bagi Pak Djohan tak ada pertentangan logis antara beriman danmenjadi toleran. Justru sebaliknya, toleransi bersumber dari imanyang benar dan seharusnya menjadi bagian identitas agama.Seringkali “orang-orang sekuler” mempertentangkan keteguhanberiman dengan toleransi, seolah tidak mungkin menjadi kesatuan:orang yang beriman pasti tidak toleran dan sebaliknya orang yangtoleran pasti tidak beriman. Tetapi ini tidak berlaku bagi Pak Djohanyang telah berjuang untuk toleransi secara “militan”. “Toleransimilitan”—istilah yang mau saya pakai untuk perjuangan pluralismePak Djohan—adalah suatu pandangan bahwa perjuangan untukmewujudkan toleransi antaragama dan antariman bisa merupakanbagian dari pergumulan iman sejati. Pak Djohan adalah pejuangtoleransi yang militan.Bagi Pak Djohan, iman yang benar tidak mendehumanisasimanusia-manusia dari kelompok lain sebagai musuh, kafir, atau sesat,melainkan justru mendorong upaya-upaya saling pengertian dandialog sampai dimensi yang terdalam. Seseorang yang toleran secarasungguh-sungguh bukanlah sosok yang mudah goyah di tengahtengahpluralisme nilai. Malah—seperti ditunjukkan dalam per -jalanan hidup Pak Djohan—berupaya menemukan acuan-acuankosmopolitan dari khazanah religiusnya untuk mendukung toleransi.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| XXXIII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!