12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya upaya perubahanteologis pada saat itu. Pertama, situasi politik represif di bawahpemerintahan Soeharto (1965-1998) yang hanya menempatkanperempuan semata-sata sebagai istri dan ibu dan mengabaikanperannya sebagai warga negara yang memiliki hak politik dan hakbersuara. Penempatan posisi istri dan ibu ini terorganisir melaluiorganisasi Dharma Wanita, Dharma Pertiwi dan program PembinaanKesejahteraan Keluarga (PKK). Di luar organisasi tersebut akandituduh sebagai organisasi subversif. Jika pun ada organisasiorganisasikeagamaan atau kemasyarakatan pada saat itu, pola dancoraknya sebagaimana organisasi perkumpulan para istri yangmendukung karir suami. Ia cenderung sebagai organisasi perkumpul -an dan bukan sebagai organisasi gerakan. Kedua, Indonesia me -ratifikasi konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadapPerempuan (CEDAW: 1984) melalui Undang-Undang No. 7/1984yang mengakui hak asasi perempuan sebagai hak asasi manusia danmenjamin hak pendidikan dan partisipasi politik setara dengan lakilaki.Kedua faktor tersebut memungkinkan adanya kerja sama danaliansi antara organisasi-organisasi perempuan dalam komunitasIslam dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang fokus kepadaperubahan nasib perempuan untuk melakukan counter culture danperlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang cenderungmenempatkan perempuan sebagai ibu dan istri sebagaimana disebutdi atas. Ketiga, di tengah-tengah masyarakat Islam sendiri adakebutuhan untuk menafsirkan teks-teks Islam dengan cara pandangbaru yang lebih ramah terhadap perempuan dan merespon masalahhak-hak asasi perempuan dengan pendekatan bahasa agama. Darisituasi itulah upaya menafsir Alquran dan hadis serta ide-ideperubahan hukum Islam dimungkinkan.Adalah Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren danMasyarakat (P3M), sebuah lembaga yang memfokuskan padatransformasi sosial dalam komunitas pesantren yang berbasis NUmemiliki peran penting dalam upaya perubahan teologis tersebut.Melalui program fiqhunnisa yang dipimpin oleh Masdar FaridMas’udi dan Lies Marcoes, ia melakukan pendidikan dan pelatihankepada tokoh-tokoh perempuan lokal yang berpengaruh, terutamapara istri kyai (nyai) untuk menumbuhkan kesadaran gender tentangperlunya perubahan paradigma hubungan laki-laki dan perempuan.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 303

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!