12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>lebih baik ketentuan hukumnya harus diubah, yakni pembagian hartawaris yang sama besarnya antara laki-laki dan perempuan tanpa adapembedaan. Perubahan hukum ini tidak melanggar ajaran Islam,karena hukum Islam sendiri, menurut Munawir yang mengutipsejumlah ulama seperti Ibn Katsir, al-Maraghi, Rasyid Ridha danSayyid Quthb adalah untuk kepentingan manusia yang dapat berbedakarena perbedaan waktu dan tempat, situasi dan kondisi serta hukumyang lama dapat dibatalkan (naskh) oleh hukum yang baru. 5Tokoh lain, sekalipun tidak ada pemikiran yang orisinal darinya,yakni Harun Nasution. Dalam buku yang menjadi bacaan wajib bagimahasiswa-mahasiswi IAIN seangkatan saya (1987-1992) yangberjudul Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, ia memperkenalkantokoh Qasim Amin, seorang pembaru Mesir yang menulis bukuTahrir al-Mar’ah (Pembaruan Perempuan) dan Al-Mar’ah al Jadidah(Wanita Modern). Buku tersebut, sebagaimana dikutip Harun,memuat pemikiran bahwa Islam adalah agama yang sejak berdirinyatelah menempatkan perempuan mempunyai kedudukan yang setaradengan laki-laki. Tradisilah yang membuat situasi berubah. Keharus -an perempuan menutup wajah dan memisahkan perempuan daripergaulan masyarakat adalah bukan ajaran Islam. Lebih penting lagi,perempuan harus diberikan hak pendidikan yang sama dengan lakilaki.6 Dalam perkembangan berikutnya, yakni akhir tahun 1980-andan awal tahun 1990an, pemikiran pembaruan Islam tidak hanyaberhenti dalam dataran wacana, melainkan terimplementasi dalambentuk gerakan sosial. Adalah jurnal Ulumul Qur’an yang cukupberjasa mempublikasikan tulisan-tulisan beberapa pemikir inter -nasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sepertipemikiran Rif ’at Hassan dan Ashgar Ali Engineer. Rif ’at Hassan,umpamanya, membongkar dasar-dasar teologis tentang penciptaanperempuan yang selama ini diyakini diciptakan dari tulang rusuk.Anggapan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk ber -implikasi kepada pandangan nilai bahwa manusia ‘perempuan’memiliki nilai kemanusiaan setengah dari laki-laki, karena iadiciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan tidak sempurna.Karena itu, hampir seluruh pengaturan ajaran Islam memberikanporsi setengah kepada perempuan, seperti pembagian waris,kesaksian, dan lain-lain. Belum lagi ajaran-ajaran yang amat bias300 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!