12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Islam hendaknya mempelajari Islam secara benar agar memahamimakna yang terkandung di dalamnya. 2Mengenai ceramah Agus Salim ini, Sukarno, Presiden RIpertama yang kala itu dibuang ke Endeh menulis dalam buku:“Surat-surat dari Endeh” sebagai berikut: “Bagi saya tabir itu simbolperbudakan yang tidak dikehendaki oleh Islam. Saya ingat bahwadulu H.A. Salim pernah merobek tabir di salah satu rapat umum.Dalam pandangan saya, perbuatan beliau itu adalah salah satuperbuatan yang lebih besar misalnya daripada menolong pahlawandari air laut yang sedang mendidih atau masuk penjara karena deliksekalipun, sebab perbuatan demikian itu minta keberanian morilyang besar”. 3 Selanjutnya, ia pun menyatakan bahwa tabir adalahsimbol penindasan bagi perempuan, bukan hanya penindasan olehlaki-laki sebagai kedok untuk mengikuti tradisi, melainkanpenindasan terhadap hal yang baru oleh yang lama, terhadap evolusioleh ortodoksi. 4 Dengan demikian, menurut Sukarno, salah satuelemen yang harus direformasi dari ajaran Islam adalah kodifikasihukum Islam tentang perempuan (fiqh), karena ajaran ini telahmembatasi perempuan pada akses pendidikan bagi perempuan,kebebasan bergerak dan berpakaian.Dalam perkembangan berikutnya, ide tentang reformasi hukumIslam tentang perempuan dilontarkan oleh Munawir Sadjzali. Iamengajukan pemikiran tentang Reaktualisasi Ajaran Islam diIndonesia tentang harta waris. Dalam Alquran surat al-Nisa ayat 11dinyatakan bahwa hak anak laki-laki adalah dua kali lebih besar darianak perempuan. Tetapi ketentuan tersebut, menurutnya, sudahbanyak ditinggalkan praktiknya di Indonesia. Hal ini ia ketahui daribanyaknya laporan dari hakim agama di berbagai daerah, termasukdi daerah-daerah yang terkenal kuat Islamnya seperti KalimantanSelatan dan Sulawesi Selatan sewaktu ia menjabat sebagai MenteriAgama. Praktik serupa juga telah banyak ditinggalkan oleh sejumlahtokoh agama yang mempunyai ketinggian pengetahuan Islam denganmempraktikkan kebijakan pre-emptive, yakni membagi harta bendayang dimiliki orang tuanya secara sama besar tanpa membedakanjenis kelamin ketika mereka masih hidup sebagai hibah. Dengandemikian, ketika orang tuanya meninggal, kekayaan yang harusdibagi tinggal sedikit atau bahkan habis sama sekali. Ketimbangbermain-main dengan hukum agama, menurut Munawir Sadjzali,Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 299

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!