12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>diberikan raja Abisinia yang Kristen. Puluhan sahabat Nabi hijrah keAbisinia untuk menyelamatkan diri, seperti `Utsman ibn `Affân danistrinya (Ruqayah, puteri Nabi), Abû Hudzaifah ibn `Utbah, Zubairibn `Awwâm, Abdurrahman ibn `Auf, Ja`far ibn Abî Thâlib, hijrahke Abisinia untuk menghindari ancaman pembunuhan kafir Quraisy.Di saat kafir Quraisy memaksa sang raja mengembalikan umat Islamke Mekah, ia tetap pada pendiriannya; pengikut Muhammad harusdilindungi dan diberikan haknya memeluk agama. Sebuah ayat al-Qur`an menyebutkan, “kalian (umat Islam) pasti mendapati orangorangyang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang Islamadalah orang-orang yang berkata, “sesungguhnya kami orangKristen”. Disebutkan pula, waktu raja Najasyi meninggal dunia,Muhammad saw. pun melaksanakan salat jenazah dan memohonkanampun atasnya.Alkisah, Nabi pernah menerima kunjungan para tokoh KristenNajran yang berjumlah 60 orang. Rombongan dipimpin AbdulMasih, al-Ayham dan Abu Haritsah ibn Alqama. Abu Haritsah adalahseorang tokoh yang disegani karena kedalaman ilmunya dan kononkarena beberapa karamah yang dimilikinya. Menurut Muhammadibn Ja’far ibn al-Zubair, ketika rombongan itu sampai di Madinah,mereka langsung menuju mesjid tatkala Nabi melaksanakan salatashar bersama para sahabatnya. Mereka datang dengan memakaijubah dan sorban, pakaian yang juga lazim dikenakan Muhammadsaw. Ketika waktu kebaktian telah tiba, mereka pun tak mencarigereja. Nabi Muhammad memperkenankan rombongan melakukankebaktian atau sembahyang di dalam masjid.Hal yang sama juga dilakukan Nabi pada kalangan Yahudi.Ketika pertama sampai di Madinah, Nabi membuat konsensus untukmengatur tata hubungan antara kaum Yahudi, Musyrik Madinah,dan Islam. Traktat politik itu dikenal dengan “Piagam Madinah” atau“Miytsâq al-Madînah”, dibuat pada tahun pertama hijriyah. Sebagianahli berpendapat bahwa Piagam Madinah itu dibuat sebelumterjadinya perang Badar. Sedang yang lain berpendapat bahwaPiagam itu dibuat setelah meletusnya perang Badar. Piagam inimemuat 47 pasal. Pasal-pasal ini tak diputuskan sekaligus. MenurutAli Bulac, 23 pasal yang pertama diputuskan ketika Nabi barubeberapa bulan sampai di Madinah. Pada saat itu, Islam belummenjadi agama mayoritas. Berdasarkan sensus yang dilakukan ketikaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 293

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!