12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>kebajikan, al-Qur`an menegaskan bahwa mereka, baik beragamaIslam maupun bukan, kelak di akhirat akan diberi pahala. Tak adakeraguan bahwa orang-orang seperti ini akan mendapatlankebahagiaan ukhrawi. Ini karena, sebagaimana dikemukakanMuhammad Rasyid Ridha, keberuntungan di akhirat tak terkaitdengan jenis agama yang dianut seseorang.Alquran mengizinkan sekiranya umat Islam hendak bergaulbahkan menikah dengan Ahli Kitab. Tidak sedikit para sahabat Nabiyang memperistri perempuan-perempuan dari kalangan Ahli Kitab.Utsman ibn `Affan, Thalhah ibn Abdullah, Khudzaifah ibn Yaman,Sa`ad ibn Abi Waqash adalah di antara sahabat Nabi yang menikahdengan perempuan Ahli Kitab. Alkisah, Khudzaifah adalah salahseorang sahabat Nabi yang menikah dengan perempuan beragamaMajusi. Nabi Muhammad juga pernah memiliki budak perempuanberagama Kristen, Maria binti Syama`un al-Qibtiyah al-Mishriyah.Dari perempuan ini, Nabi memiliki seorang anak laki-laki bernamaIbrahim. Ia meninggal dalam usia balita. Sejarah juga menuturkan,ayah kandung dari Shafiyah binti Hayy yang menjadi istri Nabiadalah salah seorang pimpinan kelompok Yahudi.Nabi Muhammad dan para pengikutnya sangat intensberkomunikasi dengan orang-orang Ahli Kitab. Muhammad mudapernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendetaKristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal, sebagaimana dikutipKhalîl Abdul Karim, menjelaskan isi khotbah Qus ibn Sâ`idah itusebagai berikut;“Wahai manusia, dengarkan dan sadarlah. Siapa yang hidup pastimati, dan siapa yang mati pasti musnah. Semuanya pasti akandatang. Malam gelap gulita, langit yang berbintang, laut yangpasang, bintang-bintang yang bercahaya, cahaya dan kegelapan,kebaikan dan kemaksiatan, makanan dan minuman, pakaian dankendaraan. Aku tidak melihat manusia pergi dan tidak kembali,menetap dan tinggal di sebuah tempat, atau meninggalkannyakemudian tidur. Tuhannya Qus ibn Sa’adah tidak ada di mukabumi. Agama yang paling mulia semakin dekat waktunyadenganmu, semakin dekat saatnya. Maka sungguh beruntungbagi orang yang mendapati dan kemudian mengikutinya, dancelaka bagi yang mengingkarinya”.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 289

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!