12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Nurcholish Madjid menegaskan, pluralisme tidak saja meng -isyaratkan adanya sikap bersedia mengakui hak kelompok agama lainuntuk ada, melainkan juga mengandung makna kesediaan berlakuadil kepada kelompok lain itu atas dasar perdamaian dan salingmenghormati. Allah berfirman, “Allah tidak melarang kamu untukberbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidakmemerangi dalam urusan agama dan tidak pula mengusir kamu darinegerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlakuadil”. QS, al-Mumtahanah [60]: ayat 8.Paparan di atas menyampaikan pada suatu pengertian sederhanabahwa pluralisme agama adalah suatu sistem nilai yang memandangkeberagaman atau kemajemukan agama secara positif sekaligusoptimis dengan menerimanya sebagai kenyataan (sunnatullâh) danberupaya untuk berbuat sebaik mungkin berdasarkan kenyataan itu.Dikatakan secara positif, agar umat beragama tidak memandangpluralitas agama sebagai kemungkaran yang harus dibasmi. Di -nyatakan secara optimis, karena kemajemukan agama itu sesungguh -nya sebuah potensi agar setiap umat terus berlomba menciptakankebaikan di bumi.SIKAP TERHADAP NON-MUSLIMPluralitas agama dan umat beragama adalah kenyataan. SebelumIslam datang, di tanah Arab sudah muncul berbagai jenis agama,seperti Yahudi, Nashrani, Majusi, Zoroaster, dan Shabi’ah. SukusukuYahudi sudah lama terbentuk di wilayah pertanian Yatsrib (kelakdisebut sebagai Madinah), Khaibar, dan Fadak. Di wilayah Arab adabeberapa komunitas Yahudi yang terpencar-pencar dan beberapaorang sekurang-kurangnya disebut Kristen. Pada abad ke-empatsudah berdiri Gereja Suriah. Karena itu tak salah jika dinyatakan,Islam lahir di tengah konteks agama-agama lain, terutama agamaYahudi dan Nasrani.Alquran memiliki pandangan sendiri dalam menyikapi pluralitasumat beragama tersebut.Terhadap Ahli Kitab (meliputi Yahudi,Nasrani, Majusi, dan Shabi’ah), umat Islam diperintahkan untukmencari titik temu (kalimat sawa`). Kalau terjadi perselisihan antaraumat Islam dan umat agama lain, umat Islam dianjurkan untukberdialog (wa jâdilhum billatî hiya ahsan). Terhadap siapa saja yangberiman kepada Allah, meyakini Hari Akhir, dan melakukan amal288 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!