12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dakwah agama-agama dengan semua agency-nya itu.Memang kita perlu menyadari adanya ketegangan sosial yangcukup menyebar akibat konversi ini, khususnya ketika ia menjadisemacam proyek yang dikerjakan dengan paksaan ataupun tipuan.Telah pula percakapan ekumenikal dan dialogis diadakan untukmeletakkan masalah konversi secara kritis (Dewan Gereja se-Duniamisalnya pada Mei 2006 melakukan temu lintas-iman di Lariano/Italia dengan tema “Conversion: Assesing the Reality”), danpenekanannya ialah perlunya bersikap etis walau terbuka padakebebasan dari setiap agama untuk menyiarkan imannya. Hal initerkait dengan “International Covenant on Civil And PoliticalRights” (ICCPR, artikel 18) dan Pasal 28E UUD 1945 tentangadanya hak akan kebebasan memilih agama, menyatakan sikap danmempraktikkan ajaran agama tertentu. Dan hal ini terkait puladengan hak untuk berpindah agama.Jelaslah dalam perjalanan konversi di negeri ini, kita haruskatakan bahwa pilihan beralih agama tidak bisa tidak terjadi ter -utama sebagai hal menyintas (baik di hadapan modernitas, tekananpolitik sampai ke gejolak jiwa). Konversi dilihat sebagai prosespemberdayaan diri di hadapan tantangan yang kompleks yangmuncul dalam setiap babakan peristiwa yang berbeda. Ada semacamperjalanan dari diri yang belum selesai yang mendorong gerakkonversi itu. Di sini kita mestinya lebih optimis dan terbuka padaorang-orang yang beralih agama, sebab conversion-nya adalahsebentuk conversation-nya di tengah peta buta kenyataan sosial danpersonal yang semakin kompleks akhir-akhir ini. Dengan demikiankita bisa bersikap tegas kepada agen-agen konversi yang menolakkonversasi, dan mengecoh nasib rentan kita di negeri ini dengansegala iming-imingnya. Sebaliknya, sebagai komunitas beriman kitabisa belajar membuka diri dan membangun konversasi (baca: dialog)bersama jiwa-jiwa yang tengah berproses tersebut. []Catatan:1Tulisan ini adalah bagian dari hasil riset saya seputar alih-agama di Indonesia;riset itu dilakukan untuk kebutuhan Orasi Ilmiah pada Dies Natalis STT Jakartayang setiap tahun dibacakan di depan umum. Kiranya tulisan ini terkait denganpak Djohan Effendi, yang memberi inspirasi pada saya untuk senantiasaapresiatif dalam memahami hidup keagamaan setiap manusia.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!