12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>hidup dukuh itu, terutama dengan memanasnya suhu politik saat itu,yang perlahan mengarah pada kekerasan yang tiada taranya; danentah radar apa yang mereka pakai sehingga segera memutuskanuntuk masuk Kristen, dan segera pula sebagian warga mengundurkandiri dari semua organisasi massa onderbouw PKI. Lalu merekamemilih masuk Gereja Kristen Jawa, yang pusatnya saat itu agak jauhdi Salatiga, yang tak punya cukup tenaga untuk mengatur hidupmereka. Mereka rupanya ingin agar ada tempat yang bebas dirumahnya sendiri, suatu ruang yang agak otonom, namun cukupaman (sebagai identitas formal/sosial) untuk menjaga dirinya daribayang-bayang maut di era Gestapo 1965 itu. “Satu dukuh iniselamat dari kematian,” simpul pak Rejo di akhir percakapan kami.Kasus ini mirip dengan di Tengger, Jawa Timur--walau lebihdramatis--, saat seratus orang serempak meminta seorang pendetamembaptis mereka sebagai tanda kesungguhan menjalani konversi 10 .Tengger dikenal dengan ikatan kekerabatannya dan ke per -cayaannya terhadap agama tradisionalnya. Agama tersebut bersifatkompleks karena akar sejarahnya terpengaruh oleh Hinduisme yangtelah dilakoni dalam ritual kehidupan komunitas di situ. Ada jugasebuah komunitas muslim yang kuat, yang berlokasi dekat Tenggerdan memegang teguh sebentuk Islam puritan. Komunitas-komunitasyang berbeda itu sebelumnya hidup dalam suasana harmonis ber -tetangga, sebagaimana sudah lumrah dalam budaya Jawa. Namun,ketegangan-ketegangan politik telah muncul dalam komunitasperkampungan di pegunungan ini, dan menempatkan mereka dalamkeadaan bahaya.Orang-orang Tengger yang telah masuk Partai Komunis dianiayadan bahkan dibunuh. Meskipun kebanyakan dari orang-orangTengger bukan partisan partai tersebut, mereka juga dicurigai sebagaianggota Partai Komunis lantaran agama primal yang merekapraktikkan tidak diakui oleh Negara. Dalam situasi ini, mereka jugamerasakan tekanan dari komunitas Islam yang memuncak dalampermintaan kepada mereka untuk beralih masuk Islam.Pada saat yang sama, seratus orang tadi lalu mengambil Alkitabuntuk merenungkan trauma hidupnya dengan sungguh-sungguh.Sikap pastoral sang pendeta Kristen itu seolah menyingkap dimensibaru dari agama, yang tampak pas untuk kepelikan hidup yangmereka sedang tanggung. Mereka mesti melangkah menembusBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 279

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!