12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Commemorative Volume, Stephen Hirtenstein and Michael Tiernan, eds.(Shaftesbury: Element, 1993), 295.73Fut. II, 661. 27; SPK, 381, juga dikutip oleh Dom Sylvester Houedard, “Ibn‘Arabi’s Contribution to the Wider Ecumenism,” 295.74Fut. III, 94. 19; SPK, 363-364, juga dikutip oleh Dom Sylvester Houedarddengan terjemahan yang agak sedikit berbeda, di dalam “Ibn ‘Arabi’sContribution,” 295.75Misalnya di dalam al-Futuhat, Ibn al-`Arabi memberikan penjelasan yang lebihekplisit mengenai kesatuan esoterik seluruh wahyu Tuhan, yang bagi dia, adasecara inheren di dalam setiap keanekaragaman. Dia mengutip surat 42: 13,yang menegaskan bahwa hukum yang diwajibkan bagi Muhammad adalah samadan juga telah diwajibkan bagi nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. SelanjutnyaIbn al-`Arabi mengutip dari ayat lain yang telah menyinggung lebih jauhmengenai nabi-nabi, dan menyimpulkan dengan ayat 6: 90 dengan mengatakan:“Mereka adalah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, makaikutilah petunjuk mereka.” Kemudian dia mengatakan, “Inilah jalan yang telahmenyatukan seluruh nabi dan rasul. Yaitu implementasi atau pengamalan agama,penyebarannya, bukan mempersoalkannya, dan bagaimana berkumpul bersamaatau bersatu di dalamnya. Inilah yang ditulis Bukhari di dalam bab yang berjudul‘Bab mengenai kenyataan bahwa agama para nabi adalah satu’” (Ibn al-`Arabi,Fut. III, 413. 12 dalam SPK, 303). Ibn al-`Arabi juga merekomendasikan para“pencari” Tuhan (penempuh jalan Tasauf) untuk tidak terkagum-kagum dengansalah satu bentuk iman atau agama, akan tetapi untuk berusaha mencari“pengetahuan yang inheren dalam Tuhan” (ilm laduni), dan untuk tidakterpenjara di dalam cara-cara memandang dunia fenomenal yang secaraideologis tertutup. Itulah mengapa Ibn al-`Arabi dapat mengekpresikan puisiberikut di dalam bukunya Tarjuman al-Aswaq (Interpreter Hasrat Mendalam):“Jiwaku mampu menjadi berbagai macam bentuk.” Menurut Peter Coate,pandangan dunia Ibn al-`Arabi yang semacam ini merefleksikan “kedalamandan keluasan sempurna ajaran metafisikanya, yang menjadikannya secaraintrinsik menjadi antitesis dengan segala bentuk fundamentalisme, baik yangsifatnya kognitif maupun metafisik” (Peter Coate, Ibn ‘Arabi and ModernThought, 15).76Ibn al-`Arabi, Fusus al-Hikam, 113, dikutip dalam IW, 176.77Fut. II, 85. 11 dikutip dalam IW, 176.78Fut. II, 85. 20; SPK, 355-356.79Alquran 2: 112.274 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!