12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Bagi Ibn al-`Arabi, hanya `arif (secara literer berarti “gnostik”),yang telah mencapai maqam dan ahwal sebagai Manusia Sempurna,dapat melihat Tuhan yang termanifestasi di dalam setiap keper -cayaan/agama, dan sebagai yang tidak dibatasi oleh setiap agama.`Arif yang sebenarnya dapat melihat atau mengakui Kebenaran didalam setiap agama dan memahami bahwa setiap agama melibatkanpenampakan diri Yang Real. Dia memahami bahwa, sementarabeberapa agama mungkin benar dan yang lain salah, tetapi semuaagama adalah merupakan delimitasi (pembatasan) atas Wujud yangtidak terbatasi (non-delimited Wujud), yang menurut Chittick,“mencakup semua realitas pada level apapun ia divisualisasikan.” 67Sebagai “lokus manifestasi” dari Nama Tuhan yang mencakup semua(yaitu “Allah”), dengan demikian, sebagai seorang yang berada pada“maqam yang tidak bermaqam,” maka Manusia Sempurna (PerfectHuman) mengakui dan menerima setiap maqam dan setiap agamasejauh maqam dan agama tersebut kompatibel atau sesuai dengansalah satu dari keanekaragaman penampakan diri Tuhan yang tidakterbatas.Barangkali ayat Alquran yang sering dikutip Ibn al-`Arabi untukmendukung argumentasinya bahwa semua agama merupakanmanifestasi dari Yang Real adalah: “Ke manapun engkau menghadap,di sana akan kau temui Wajah Tuhan” (2: 115). 68 Dalam memberikankomentar terhadap ayat ini dan yang lain yang serupa, Ibn al-`Arabimenulis, “Tuhan telah menjelaskan bahwa Dia ada pada setiap arahdi mana kamu menghadap, masing-masing merepresentasikanperspektif doktrinal tertentu mengenai diriNya.” 69 Memang, bagiIbn al-`Arabi, karena Tuhan adalah Wujud atau Realitas esensial darisemua keragaman fenomenal, maka tidak satu jalanpun yang secaraesensial tidak jelas atau terdistorsi; setiap jalan menurutnya secaraesensial akan membawa orang beriman kepada Tuhan. Denganmengutip ayat Alquran yang berbunyi “KepadaNyalah segala urusanakan kembali” (Q 11: 123), Ibn al-`Arabi menulis, “tak diragukanlagi, semua jalan akan membawa kepada Allah, karena Dialah akhirdari setiap jalan.” 70 Dengan demikian, setiap orang beriman akanmelayani Tuhan sesuai dengan penampakan diri Tuhan dan kesiapanmereka, maka semua agama sebenarnya berakar atau berasal dariTuhan Yang Maha Tidak Terbatas. Pernyataan di atas tidak berartibahwa semua agama sama dan mempunyai efek transformasi yangBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 261

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!