12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>diriNya dalam salah satu agama tertentu. Satu agama mungkin lebihakurat dibanding yang lain (misalnya, “Aku percaya hanya ada satuTuhan” vs “Aku tidak percaya akan adanya Tuhan”), akan tetapiTuhan terlalu agung untuk membatasi diriNya kepada salah satubentuk agama saja dan tidak di dalam yang lain.Sebenarnya Ibn al-`Arabi bermain dengan akar kata `QL untukmengekpresikan potensi inheren dari bahasa pemikiran diskursif danrasional untuk membatasi sesuatu yang tidak dapat dibatasi. Yangmenjadi persoalan dengan pemikiran spekulatif—khususnya ketikadigunakan secara ekstrem—adalah bahwa `ql atau “intelek” yaitukemampuan manusia yang memungkinkan kita untuk terlibat denganpemikiran semacam itu, bertindak atau berbuat seperti “tali” (`iqal—dari akar yang sama), yang terkadang sangat bermanfaat (yaitumembantu kita mengembangkan kategori yang dapat kita gunakanuntuk memahami secara lebih baik diri kita dan dunia kita), akantetapi di saat yang lain dapat menjadi sangat berbahaya. Bahayanyaterletak pada kapasitas intelek untuk berusaha “mengikat” dan mem -per tahan kan, sesuatu yang tidak dapat diikat atau dipertahankan.Ibn al-`Arabi, kemudian, mengkritik pemikiran dan formulasispekulatif ketika hal ini digunakan untuk memenjara atau membatasiEsensi Tuhan yang tidak terbatas. Ibn al-`Arabi terus memperkuatargumen ini dengan melakukan refleksi terhadap akar kata “kredo”(`aqida) dan “kepercayaan” (i`tiqad). Akar katanya adalah `QD yangberarti “mengaitkan” dan “mengikatkan” tali. Dia tidak menyerang“kredo” dan “kepercayaan” karena dia berpendapat bahwa keduanyamempunyai tempat di dalam kehidupan iman. Yang dia kritik adalahusaha untuk mengabsolutkan “kredo” dan “statemen-statemen,”dalam arti bahwa berbuatan ini merupakan usaha yang sia-sia (danbahkan mungkin dapat dipandang sebagai perbuatan terkutuk/blasphemous) untuk ‘mengikatkan tali’(artinya membatasi) di seputarTuhan. Dia menulis:Tuhan dikenal melalui setiap pembatasan. Walaupun ke percaya -an semuanya berbeda, tujuannya hanyalah satu. Dia MahaMenerima atas semua yang engkau ikatkan padaNya dan setiappembatasan yang kamu buat mengenai diriNya. Dan dalam semuaitu Dia akan menampakkan diriNya pada hari Ke bangkitan,karena hal tersebut adalah tanda antara kamu dengan Dia.” 66260 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!