Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project
Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project
Democracy ProjectMenurut aturan umum, karya seni tidak akan mengetahui siapayang membuat karya, dan bangunan tidak mengetahui siapayang membangun. 61Akhirnya, bagi Ibn al-`Arabi, adalah penting bagi orang berimanuntuk mengatasi, atau pergi menuju sesuatu yang berada di balik“Tuhan yang diciptakan dalam agama.” 62 Bagi sang Master, jalanTasauf akhirnya akan membawa seseorang untuk jauh mengatasi ataupergi menuju sesuatu yang berada di balik “warna” yang dibawa olehafiliasi agama. Akan tetapi, hal ini bukan berarti merupakan suaturekomendasi untuk pendekatan relativistik terhadap agama. Kitaharus ingat, sebagaimana telah ditekankan di atas, bahwa di dalampemikiran Ibn al-`Arabi Hukum Tuhan (yaitu Shari`a) adalah sangatpenting di dalam realisasi mengenai Yang Real (la haqiqa bi lashari`a). Dengan demikian, jalan menuju Tuhan harus difasilitasi olehiman dan amal yang murni dan paling benar yang dimungkinkan.Bagi Ibn al-`Arabi, semua ini dapat ditemukan di dalam interpretasidan amaliah yang benar dari sunnah nabi Muhammad, Penutup paranabi—yaitu yang biasanya dirujuk dengan “Islam.”Kebanyakan pemahaman muslim kontemporer mengenaikeanekaragaman agama adalah berdasar kepada ayat-ayat Alquranyang menjelaskan tradisi agama-agama selain Islam. Akan tetapi,berbeda dengan kebanyakan muslim lain yang percaya bahwa ayatayateksklusif tertentu di dalam Alquran menghapus (naskh) ayatayatinklusif tertentu di dalamnya—sehingga mempunyai kesimpulanyang menegaskan bahwa Islam menghapus agama-agama yang adasebelumnya—Ibn al-`Arabi tidak mempunyai kesimpulan yangdemikian. Bagi Ibn al-`Arabi,Semua agama wahyu (shara`i`) adalah cahaya. Di antara agamaagamaini, agama yang diwahyukan kepada nabi Muhammadadalah seperti cahaya matahari di antara cahaya bintang-bintanglain. Ketika matahari muncul, maka cahaya bintang-bintang lainakan tersembunyi, dan cahaya mereka tercakup di dalam cahayamatahari. Kondisi mereka sebagai tersembunyi adalah sepertipenghapusan agama-agama lain dengan hadirnya agama yangdiwahyukan kepada Muhammad. Sekalipun demikian, merekasebenarnya tetap eksis, sebagaimana eksisnya cahaya bintang.258 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA
Democracy ProjectHal ini menjelaskan mengapa kita diwajibkan di dalam agamainklusif kita untuk percaya kepada kebenaran semua rasul dansemua agama yang diwahyukan. Semua agama tersebut tidakmenjadi tertolak (batil) dengan adanya penghapusan (naskh)—Itu merupakan pendapat orang bodoh. 63Apa yang dikatakan Ibn al-`Arabi pada dasarnya adalah bahwamerupakan kewajiban bagi muslim untuk mengikuti jalan yangdibawa oleh Rasul mereka Muhammad dan berpegang teguh kepadapetunjuk Alquran. Pada saat yang sama, dia juga menekankan bahwahakekat Alquran adalah inklusif; yaitu bahwa di dalamnya mencakupjalan para rasul sebelum Muhammad. Dia menulis:Di antara jalan yang ada adalah jalan yang diberkahi. Ini merujukkepada firman Tuhan “Bagi masing-masing kalian Kami telahmenetapkan satu jalan yang benar dan hukum yang diwahyu -kan” 64 (5: 48). Kepemimpinan Muhammad memilih jalanMuhammad dan meninggalkan yang lain, sekalipun dia meng -akui dan mempercayainya. Akan tetapi, dia tidak menjadikandirinya sebagai hamba kecuali dengan jalan Muhammad, diajuga tidak menjadikan pengikutnya menjadi hamba kecualidengan jalan ini. Dia menelusuri sifat-sifat dari jalan-jalan lainkembali kepada jalannya, karena agama yang diwahyukankepada Muhammad adalah agama inklusif. Oleh karenanyaproperti semua agama wahyu telah ditransfer kedalam agamawahyunya. Agama (yang diwahyukan kepada) Muhammadmencakup agama-agama lain (sebelumnya), akan tetapi agamayang sebelumnya tidak mencakup agama yang diwahyukankepada Muhamamd. 65Di dalam al-Futuhat Ibn al-`Arabi lebih jauh menjelaskanfenomena keanekaragaman agama. Untuk meringkaskan apa yangtelah dijelaskan di atas, bagi Ibn al-`Arabi, Tuhan menampakkan diridi dalam berbagai cara, beraneka tanpa batas dan dengan demikianpula unik dan berbeda satu dengan yang lain. Sekalipun Tuhan didalam diriNya tanpa terukur lebih agung ketimbang seluruhmanifestasi diriNya, Tuhan juga dalam berbagai cara bermanifestasidi dalam bentuk setiap agama. Akan tetapi Tuhan tidak membatasiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 259
- Page 245 and 246: Democracy Projectpinggiran masjid-m
- Page 247 and 248: Democracy Projectekstrem dengan men
- Page 249 and 250: Democracy Project(the religious sel
- Page 251 and 252: Democracy Projectexcluded. 35 Pada
- Page 253 and 254: Democracy Projectpelbagai provinsi
- Page 255 and 256: Democracy ProjectRevolt Against the
- Page 257 and 258: Democracy ProjectMasalah inilah yan
- Page 259 and 260: Democracy Projectorang-orang Arab j
- Page 261 and 262: Democracy Projecttidak membawa syar
- Page 263 and 264: Democracy Projectsalah satu dari se
- Page 265 and 266: Democracy ProjectBahkan, dalam kelo
- Page 267 and 268: Democracy Projectsekalian kembali,
- Page 269 and 270: Democracy Projectalam pikiran kaum
- Page 271 and 272: Democracy Projectbahkan proeksisten
- Page 273 and 274: Democracy Project30Lihat misalnya 4
- Page 275 and 276: Democracy ProjectHERMENEUTIKA SUFI
- Page 277 and 278: Democracy Projectsufi telah memuncu
- Page 279 and 280: Democracy ProjectIbn Taymiyyah (w.
- Page 281 and 282: Democracy Projectmelihat hal ini se
- Page 283 and 284: Democracy ProjectDi samping kecaman
- Page 285 and 286: Democracy ProjectSunni sekarang ini
- Page 287 and 288: Democracy Projectmereka yang mempun
- Page 289 and 290: Democracy Projectrelevansi khusus d
- Page 291 and 292: Democracy ProjectMenurut kutipan di
- Page 293 and 294: Democracy Projectditentukan oleh wa
- Page 295: Democracy ProjectAquinas: “sesuat
- Page 299 and 300: Democracy ProjectBagi Ibn al-`Arabi
- Page 301 and 302: Democracy Projectberfirman, “Memo
- Page 303 and 304: Democracy ProjectBibliografiAddas,
- Page 305 and 306: Democracy Projectnew preface by Har
- Page 307 and 308: Democracy ProjectReassessment.” T
- Page 309 and 310: Democracy ProjectImaginal Worlds) y
- Page 311 and 312: Democracy Project109,41Fut. III, 46
- Page 313 and 314: Democracy ProjectTENTANG ALIH-AGAMA
- Page 315 and 316: Democracy Projectlagi, menjadi Kris
- Page 317 and 318: Democracy Projecthidup dukuh itu, t
- Page 319 and 320: Democracy ProjectKompleksitas keber
- Page 321 and 322: Democracy ProjectDi tengah ini semu
- Page 323 and 324: Democracy Projectdakwah agama-agama
- Page 325 and 326: Democracy ProjectISLAM DAN PLURALIT
- Page 327 and 328: Democracy Projectkebajikan, al-Qur`
- Page 329 and 330: Democracy ProjectMuhammad. Ia hadir
- Page 331 and 332: Democracy Projectdiberikan raja Abi
- Page 333 and 334: Democracy ProjectMuhammad Rasyîd R
- Page 335 and 336: Democracy ProjectUntuk membangun In
- Page 337 and 338: Democracy ProjectIslam hendaknya me
- Page 339 and 340: Democracy Projectmengutamakan laki-
- Page 341 and 342: Democracy Projectbeberapa faktor ya
- Page 343 and 344: Democracy ProjectMetode inilah, men
- Page 345 and 346: Democracy Projectdan harus didesakk
<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Hal ini menjelaskan mengapa kita diwajibkan di dalam agamainklusif kita untuk percaya kepada kebenaran semua rasul dansemua agama yang diwahyukan. Semua agama tersebut tidakmenjadi tertolak (batil) dengan adanya penghapusan (naskh)—Itu merupakan pendapat orang bodoh. 63Apa yang dikatakan Ibn al-`Arabi pada dasarnya adalah bahwamerupakan kewajiban bagi muslim untuk mengikuti jalan yangdibawa oleh Rasul mereka Muhammad dan berpegang teguh kepadapetunjuk Alquran. Pada saat yang sama, dia juga menekankan bahwahakekat Alquran adalah inklusif; yaitu bahwa di dalamnya mencakupjalan para rasul sebelum Muhammad. Dia menulis:Di antara jalan yang ada adalah jalan yang diberkahi. Ini merujukkepada firman Tuhan “Bagi masing-masing kalian Kami telahmenetapkan satu jalan yang benar dan hukum yang diwahyu -kan” 64 (5: 48). Kepemimpinan Muhammad memilih jalanMuhammad dan meninggalkan yang lain, sekalipun dia meng -akui dan mempercayainya. Akan tetapi, dia tidak menjadikandirinya sebagai hamba kecuali dengan jalan Muhammad, diajuga tidak menjadikan pengikutnya menjadi hamba kecualidengan jalan ini. Dia menelusuri sifat-sifat dari jalan-jalan lainkembali kepada jalannya, karena agama yang diwahyukankepada Muhammad adalah agama inklusif. Oleh karenanyaproperti semua agama wahyu telah ditransfer kedalam agamawahyunya. Agama (yang diwahyukan kepada) Muhammadmencakup agama-agama lain (sebelumnya), akan tetapi agamayang sebelumnya tidak mencakup agama yang diwahyukankepada Muhamamd. 65Di dalam al-Futuhat Ibn al-`Arabi lebih jauh menjelaskanfenomena keanekaragaman agama. Untuk meringkaskan apa yangtelah dijelaskan di atas, bagi Ibn al-`Arabi, Tuhan menampakkan diridi dalam berbagai cara, beraneka tanpa batas dan dengan demikianpula unik dan berbeda satu dengan yang lain. Sekalipun Tuhan didalam diriNya tanpa terukur lebih agung ketimbang seluruhmanifestasi diriNya, Tuhan juga dalam berbagai cara bermanifestasidi dalam bentuk setiap agama. Akan tetapi Tuhan tidak membatasiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 259