12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>penampakan diri Tuhan juga mengambil banyak atau berbagai wadahyang tidak terbatas (mahallat). Dengan demikian, keragamanfenomena, yang berakar pada ketidak terbatasan Tuhan, sebenarnyahanya mempunyai satu entitas ontologis, akan tetapi karenamanifestasi Tuhan tidak pernah berakhir, maka wadah manifestasinya(mazahir) beragam dan tidak terbatas. Logika ini sangat mudah dansecara langsung dapat diterapkan untuk fenomena keragamanagama. Dalam istilah yang lebih tepat, Ibn al-`Arabi menulis, “setiappencari Tuhan ada di bawah kontrol properti satu nama Tuhan.Bahwa nama menampakkan diri kepadanya dan memberinyakepercayaan atau iman tertentu melalui penampakkan DiriNya.” 51Seseorang dapat pula mencatat bahwa, dari segi yang sedikitberbeda, ajaran Ibn al-`Arabi mengenai keanekaragaman agamadapat disimpulkan dari apa yang dia sebut dengan penciptaan yangtidak pernah berhenti (yang telah disinggung di atas). Sebagai bagiandari ajarannya mengenai subjek ini, Sang Master menekankan bahwa“Yang Real tidak pernah memanifestasikan Dirinya dua kali dalamsatu bentuk, tidak juga dalam satu bentuk untuk dua individu.” 52 Ibnal-`Arabi dengan keras menegaskan, bahwa penciptaan bukan hanyamerupakan proses yang tidak pernah berakhir, akan tetapi jugabahwa Tuhan tidak pernah bermanifestasi di dalam satu bentuk duakali. Dengan demikian, bagi Sang Master, iman atau kepercayaanyang dianut orang-orang beriman adalah merupakan persoalankognitif di mana penampakan diri dari Yang Real dipahami ataudisalahpahami, secara kognitif dimengerti atau disalahmengerti. 53 Didalam nada yang sama, Jalal al-Din Rumi (d. 1273), yang nampaknyasangat dipengaruhi oleh Sang Master, bertanya: “Jika engkautuangkan air laut ke dalam satu gelas, berapa banyak gelas tersebutmampu menampung?” 54 Jadi, setiap orang beriman akan me -nyembah Tuhan Yang Real sesuai dengan “Sembahan” (rabb) tertentuyang dia kenal di dalam dirinya. 55 “Karena di sana terdapat banyakcangkir sebanyak peminumnya yang terdapat di Kolam yang akanditemukan di alam akhirat nanti,” Ibn al-`Arabi sendiri menulis,“dan karena air di dalam cangkir akan mengambil bentuk sesuaidengan bentuk dan warna cangkir tersebut, kita tahu pasti bahwapengetahuan tentang Tuhan akan mengambil bentuk sesuai denganpandangan, kesiapan, dan siapa kamu di dalam dirimu sendiri.” 56Dalam beberapa hal, pernyataan ini sama dengan ucapan Thomas256 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!