12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>akan mengetahui bahwa kamu tidak dapat melakukannya. Demikianpula dengan kasus di atas, sehingga seseorang akan menyimpulkanbahwa image yang dilihat berada di antara cermin dan matapemiliknya.” 46 Dengan demikian, penerima tidak akan melihatapapun selain bentuknya atau gambarnya sendiri di dalam “cerminrealitas.” Hal ini juga berarti bahwa entitas eksistensi, yang selaluberada di dalam pengetahuan Tuhan, tidak akan pernah menerimasesuatu di luar atau melebihi yang dituntut atau dibutuhkan di dalamdirinya dan sesuai dengan kapasitasnya. Inilah salah satu prinsipdasar di balik pendekatan Ibn al-`Arabi terhadap keanekaragamanatau perbedaan nasib di antara manusia, termasuk pendekatannyaterhadap keanekaragaman agama.Ketika Tuhan menciptakan alam, Tuhan, Yang Esa, menampak -kan diriNya di dalam bentuk atau cara yang berbeda-beda. Artinya,Yang Esa, Yang Tidak Terbatas, membatasi diri dalam wujudNya yangterbatas. Dalam kaitannya dengan manusia, perbedaan di antaramereka adalah ekspresi dari potensialitas Wujud yang tidak terbatas,yang ditandai dengan tidak berulangnya jiwa manusia. Bagi Ibn al-`Arabi, keanekaragaman agama secara esensial adalah karenahakekat tidak berulangnya keanekaragaman jiwa manusia begitumereka diwujudkan oleh Yang Esa. Sebagai elemen fundamental daridunia fenomenal, masing-masing manusia secara alamiah, sebagai -mana telah disinggung, adalah merupakan mahall (secara litererberarti satu “tempat/wadah”) atau mazhar (lokus manifestasi) dimana Yang Esa menampakkan diriNya di dalam dan kepada wilayahfenomenal. Karena tradisi agama dipahami atau terpenuhi di dalamkehidupan individu manusia yang terdiri dari berbagai komunitasagama, maka perbedaan atau keragaman manusia sebagai manifestasitertentu dan berbeda dari Wujud Yang Esa, terefleksi di dalam tradisitertentu sebagai suatu keseluruhan. Berbicara secara cukup terbukamengenai isu keanekaragaman agama, Sang Master menulis:Kamu hanya menyembah apa yang kamu tetapkan sendiri. Itulahmengapa doktrin serta hal mengenai Allah berbeda-beda.Sehingga salah satu kelompok akan mengatakan bahwa Diaseperti ini dan yang lain akan mengatakan Dia tidak seperti ini,akan tetapi seperti itu. Kelompok lain mengatakan berkaitandengan pengetahuan (tentang Tuhan) bahwa warna air254 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!