12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Dengan mengambil contoh dari Fishbane, kita dapat menegaskanbahwa sebagai penafsir mistikal, Mahaguru kita ini berusaha untuk“melampaui berhala bahasa” dan mengecam “arogansi hermeneutikdalam segala bentuknya…” 38Dalam pendekatannya terhadap kitab suci kanonik, Ibn al-`Arabi memenuhi peran penafsir mistis sebagaimana yang di -interpretasikan Fishbane untuk kita. Ibn al-`Arabi percaya tanpa raguakan ketakberhinggaan Teks yang dapat dibaca, dan dia memper -juangkan keterbacaan yang tak berhingga ini dengan harapan dapatmelawan “pemberhalaan bahasa” dan “kesombongan hermeneutik.”Menurut Ibn al-`Arabi setiap kata di dalam Alquran—belum lagi ayatatau suratnya—memiliki makna yang tak terbatas, yang semuanyadikehendaki Tuhan. Membaca Alquran secara benar memungkinkanpembaca memperoleh makna baru dalam setiap bacaannya. “Ketikamakna berulang di dalam seseorang membaca Alquran, ia tidakmembacanya sebagaimana seharusnya ia harus dibaca. Ini buktiketidaktahuannya.” 39 Sebenarnya, Ibn al-`Arabi memandang katakatadi dalam bahasa sebagai ekspresi simbolik, akan tundukterhadap setiap usaha-usaha interpretatif yang ia namakan ta’bir(secara harfiah artinya tindakan “melintas”). Sehingga, baginyakebenaran usaha interpretatif menghadirkan dirinya dalam tindakanmelintas dari suatu keadaan pada keadaan yang lain, dan dalaminterpretasi ini, perbedaan menjadi akar dari segala sesuatu karenasesuatu yang berada dalam kondisi melintas secara konstan, ia harusdapat dibedakan secara konstan, tidak hanya dari hal lain namunjuga dari dirinya sendiri. 40Jadi, berkaitan dengan hermeneutika skriptural, Mahaguru kitaini nampak yakin akan adanya potensi yang takberhingga dari maknayang inheren di dalam hakikat wahyu ilahiah, khususnya dalambentuk Kitab Suci. Pemahaman mengenai hakikat Kitab Suci yangsemacam itu dapat menjadi sangat berharga di dalam memahamikeanekaragaman agama, karena hal tersebut menuntut seorangberiman tidak hanya harus mengambil sikap yakin terhadap ajaranajaranKitab Sucinya, namun mereka juga harus sadar bahwakeyakinan ini—betapapun dalamnya—tidak membatasi maupunmenghabiskan makna potensial dari teks-teks tersebut. Terdapat pulapengertian tambahan di mana pandangan Mahaguru mengenaiketidakberhinggaan yang dapat terbaca dari Kitab Suci memiliki250 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!