12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dikenal selama berabad-abad dengan sebutan al-Shaykh al-Akbar atau“Maha Guru”—Muhyi al-Din Ibn al-`Arabi.RIWAYAT HIDUP IBN AL-‘ARABIIbn al-`Arabi, yang nama lengkapnya Muhammad ibn Ali ibnMuhammad ibn al-‘Arabi al-Ta’i al-Hatimi dikenal sebagai salah satumaster/mahaguru sufi terbesar sepanjang jaman. Menurut banyaksumber, dia merupakan “figur tertinggi dalam pencapaian spiritual -itas manusia” 3 sehingga dia digelari sebagai shaykh al-Akbar atau“master terbesar” (the great master). Ibn al-`Arabi lahir pada tanggal27 Juli 1165 M/ 17 ramadhan 560 H, atau, menurut sumber yangberbeda, pada tangal 6 Agustus/27 Ramadan 4 di kota yang indahbenama Murcia, daerah mediteranian Costa Blanca, antara Valenciadan Almeria, di wilayah Andalusia, pada awal masa pemerintahandinasti al-Muwahhidun. Ayahnya pernah menjabat dalam bidangmiliter di bawah pemerintahan Ibn Mardanish, 5 seorang bekaspanglima perang Kristiani.Keluarga Ibn al-`Arabi mempunyai hubungan erat denganorang-orang saleh tertua 6 yang mempunyai garis keturunan Arab diSpanyol ketika itu, yaitu garis bani Ta’i. Ibn al-`Arabi sendirimengatakan “Aku adalah seorang ‘Arab al-Hatim, keluarga besaryang terhormat, dalam kehormatan itu kita mempunyai kebesaran,yang mula-mula dan yang legendaries.” 7 Sebagaimana dikemukakanoleh Addas, keluarga Ibn al-`Arabi memang termasuk keluargakhassa dalam masyarakatnya, yaitu “elite” kultural yang terdiri darikelas-kelas penguasa dan birokrat-birokrat tertinggi dalam adminis -trasi pemerintahan dan tentara di Andalusia. 8Yang menarik tentang awal mula ketertarikan Ibn al-`Arabikepada Tasauf adalah hakekat dari cerita naratif yang menyebutkanpengalaman-pengalamannya. Cerita-cerita narasi tersebut bukanhanya bersifat hagiografis, tetapi bahkan merupakan auto-hagiografi.Dengan kata lain, prosentasi terbesar dari materi tentang gambaranhagiografis Ibn al-`Arabi justru datang dari pena penulis sendiri,yaitu Ibn al-`Arabi. Pentingnya hal ini tidak sepenuhnya jelas.Seseorang mungkin akan membayangkan, misalnya, bahwa atestasitentang diri sendiri yang semacam itu boleh jadi bahkan akanmembawa kepada makian atau kecaman dari pada membawa kepadapujian. Jika demikian, maka bukan baru pertama kali bahwa seorang238 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!