12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>alam pikiran kaum muslimin hingga dewasa ini. Sayyid Quthb,misalnya, menegaskan bahwa validitas keimanan kelompokkelompokmasyarakat non-Islam hanya terbatas pada masa pra-Muhammad. 61 Pandangan ini jelas tercerabut dari akar kesejarahanAlquran. Konteks bagian-bagian Alquran yang telah dikemukakan diatas secara jelas merujuk kepada hubungan antara Nabi–sebagaiarbitrator–dan suatu komunitas aktual, yakni komunitas-komunitaskeagamaan yang hidup berdampingan dengan kaum Muslimin dikota Madinah, bukan komunitas ahistoris yang eksis dalam dunianon-fisik atau dalam konteks kesejarahan masa silam yang berbeda. 62Dengan pembatasan semacam ini, berbagai ketentuan Alquran yangbertalian dengan komunitas keagamaan lain–misalnya kebolehanmemakan sembelihan komunitas keagamaan lain (ahl al-kitab) danmelakukan pernikahan dengan mereka, seperti telah disinggung diatas–tentunya tidak lagi memiliki makna. Sebab, komunitas yangdirujuk dalam ketentuan-ketentuan tersebut eksis dalam kontekskesejarahan pra-Muhammad.GERAKAN PEMBARUAN DAN INKLUSIVISMEPemahaman Islam yang bersifat inklusif–dengan mengenyamping kantafsir mistis 63 –memang telah dikemukakan secara frontal olehsejumlah pemikir muslim pada periode modern Islam. MuhammadAbduh, misalnya, berpendapat bahwa jalan menuju Tuhan tidakmesti dibatasi dengan keimanan menurut cara Islam. Murid Abduh,Rasyid Ridla, memperkuat pandangan gurunya itu. 64 Ahmad Khanbahkan membuat komentar Bible, Tabyin al-Kalam, untukmenunjukkan kesamaan-kesamaan antara Islam dan Kristen. 65Sementara sarjana dan pemikir neo-modernis asal Pakistan, FazlurRahman, menegaskan inklusivisme Islam dalam sejumlah karyanya. 66Di kalangan ulama Syi’ah kontemporer, Allamah Thabathabai jugamengungkapkan pandangan senada.Di Indonesia, gagasan-gagasan tentang Islam inklusif telah mulaibermunculan. Nama-nama seperti Djohan Effendi, Ahmad Wahib,Nurcholish Madjid, Ahmad Syafii Maarif, Abrurrahman Wahid, danAlwi Shihab, merupakan sebagian kecil dari sarjana muslim negeriini yang mempublikasikan tulisan-tulisan tentang inklusivisme Islam.Bahkan, Muhammadiyah, salah satu pergerakan Islam terbesar dinusantara, telah menerbitkan sebuah tafsir tematik tentang hubunganBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 231

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!