12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sekalian kembali, dan akan dikabarkan-Nya kepada kalian apa yangkamu perselisihkan” (5:48). 49Alquran menegaskan dua kriteria untuk kontestasi berbagaikomunitas keagamaan, yaitu iman dan amal saleh:Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiun, siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah, Hari Kemudian, danberamal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan, tidakada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula merekabersedih hati (2:62). 50Simpulan bersih dari bahasan di atas adalah Alquran menggagasbahwa agama-agama yang dibawa para nabi dan utusan Tuhan itusatu dan bersumber dari Allah, Tuhan seru sekalian alam. Agamawahyu yang bersumber dari Tuhan ini disebut “islam,”–denganmakna “kepasrahan total kepada Tuhan”, untuk membedakannyadari “Islam” yang merupakan nama agama kaum muslimin. Agamainilah yang diterima dan diridai Tuhan. Manusia yang menerima danmelaksanakan ajaran para nabi itu dengan sepenuh hati disebutmuslim, atau ummah muslimah. 51 Sementara kriteria universal bagikomunitas-komunitas keagamaan ini adalah iman dan amal saleh.Bagi Alquran, manfaat positif dari keanekaragaman agama dankomunitas keagamaan adalah agar mereka saling berlomba dalammelakukan hal-hal yang positif dan konstruktif bagi kemanusiaan–atau, dalam ungkapan Alquran, “berlomba berbuat kebajikan.” 52Alquran memang bersikap kritis terhadap komunitas-komunitaskeagamaan lain, 53 tetapi pengikut Nabi Muhammad sendiripun tidakluput dari kritisismenya. Alquran tidak memberi garansi bahwa kaummuslimin merupakan umat yang dikasihi Tuhan, kecuali jika merekamenunaikan tujuan-tujuan Alquran. 54Setelah hijrah ke Madinah, gagasan inklusivisme Islam, dalamkenyataannya, menjelma pada tataran praktis dalam NegaraMadinah yang dikelola Nabi Muhammad. Butir-butir dalam paktapembentukan federasi kesukuan tersebut, yang dikenal luas sebagaiPiagam Madinah, dengan jelas merefleksikan sudut pandang Islamyang inklusif. 55 Isi piagam ini antara lain menguraikan hak dankewajiban seluruh kelompok yang berdiam di kota Madinah. NabiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 229

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!