12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>individual dalam suatu komunitas yang terorganisasi. Hal tersebutdisebabkan, dalam pandangan Alquran, penyerahan diri per sonal tidakcukup untuk menunaikan tujuan-tujuan Tuhan. Inilah makna tidakdapat dipisahkannya antara iman dan islam dalam kelompok keduabagian Alquran di atas. Dan ini jugalah, barangkali, yang melatar -belakangi reifikasi islam sebagai agama primordial menjadi Yahudi,Kristen, Islam dan agama-agama lainnya.Karena kesamaan asasi ajaran primordial agama-agama yangdidakwahkan para utusan Tuhan, Alquran–dalam ayat selanjutnya,5:5–membolehkan kaum muslimin memakan sembelihan komu nitaskomunitaskeagamaan lain (ahl al-kitab) dan mengawini mereka.Sebaliknya, larangan memakan sembelihan di luar komunitaskeagamaan tersebut serta larangan mengawini mereka, dikaitkanAlquran dengan politeisme (syirk).Alquran juga menegaskan bahwa seluruh tempat ibadah harusdihormati dan dilindungi: “Jika Allah tidak menolak (keganasan)sebagian orang atas orang lainnya, tentunya telah dirobohkan biarabiara,gereja-gereja, sinagog-sinagog, dan masjid-masjid, di mananama Allah paling banyak disebut” (22:40). Jadi, pada butir ini punAlquran menekankan keanekaragaman keagamaan dengan tidakmengistimewakan tempat ibadah komunitas keagamaan tertentu. 44Dengan demikian, hanya ada satu agama primordial: islam.Tetapi, ur-religion ini perlu diterjemahkan ke dalam realitas sosiohistorisyang konkret. Dari sinilah muncul keanekaragaman agamadengan sistem keagamaannya yang bervariasi, yang dalam bahasaAlquran disebut sebagai syir’ah dan minhaj. Dalam 5:48 disebutkan:“Untuk tiap-tiap umat di antara kalian telah Kami berikan aturan(syir’ah) dan jalan terang (minhaj)”. 45 Al-Thabari memberi komentartentang kesatuan agama primordial dan keanekaragaman syariatagama-agama ini dengan menegaskan bahwa agama itu satu,sedangkan syariat bermacam-macam. 46 Menurut Alquran–masihdalam ayat yang sama (5:48)–seandainya Tuhan menghendaki, Diaakan jadikan manusia satu umat saja. 47 Namun, keanekaragamanyang diskenariokan Tuhan–barangkali bisa dipandang sunatullah–dimaksudkan sebagai ujian bagi manusia: “…Allah hendak mengujikamu tentang apa yang dianugerahkan-Nya kepadamu, karena ituberlombalah berbuat kebajikan.” (5:48). 48 Manusia tidak perlumempertengkarkannya, karena “hanya kepada Allah-lah kamu228 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!