12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Masalah inilah yang melatari munculnya kecenderungan dikalangan sarjana agama-agama untuk menggagas teologi agamaagama(theologia religionum), teologi dialogis (dialogical theology),etik global (global ethics), pluralisme keagamaan (religiouspluralism), atau istilah-istilah lain yang sejenis. Upaya-upaya tersebutmerupakan cerminan dari concern dan keprihatinan mereka yangdalam akan situasi hubungan antaragama serta persoalan-persoalankemanusiaan yang terjadi belakangan ini.Tema “keanekaragaman keagamaan” (religious pluralism)memiliki pengertian yang beragam. Tetapi, secara umum, maknamaknanyamencakup keyakinan positif yang diterima tentang agamaagamalain. S.H. Nasr, misalnya, melihat setiap agama sebenarnyamengekspresikan adanya “The One in the many.” 1 Atau dalamungkapan puitis mistikus besar, Jalaluddin Rumi, “The lamps aredifferent but the Light is the same; it comes from beyond.” 2 Dengandemikian, keanekaragaman keagamaan berada pada posisi yangberseberangan dengan–dan bahkan secara kategoris menolak–eksklusivisme keagamaan.Teologi pluralis atau inklusif, seperti termaksud, sebenarnyabukan hal yang asing dalam gagasan Alquran. Kita dapat melacaknyamulai dari doktrin keesaan Tuhan, kesatuan sumber kitab-kitab suci,mata rantai kenabian yang tidak dapat dipisah-pisahkan, hingga satuesensi agama–yakni “islam” dalam pengertian generiknya–yangdipeluk manusia.Uraian dalam paragraf-paragraf berikut mencoba menge muka -kan pijakan teolofi inklusif ini sembari menelaah secara ringkasperkembangan tafsir yang bersifat eksklusif di dalam sejarah Islam,dan upaya-upaya penyemaian pemahaman keagamaan yang inklusifdi Indonesia.TEOLOGI INKLUSIFBagi Alquran, allah adalah satu Tuhan untuk sekalian manusia.Berbagai bagian kitab suci ini yang berbicara tentang Tuhanmengungkapkan gagasan tentang Tuhan yang universal dan inklusif,yang merespon seluruh umat manusia secara tulus dan penuhkomitmen.Ayat pertama dalam pembukaan mushaf Alquran–yakni 1:1, jikaformula bismi-llah al-rahman al-rahim tidak dihitung sebagai bagianBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 219

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!